TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan pinggul dan lutut Eka Hospital BSD Tangerang, dr. Ricky Hutapea, Sp.OT, mengatakan operasi penggantian sendi lutut dapat mengatasi masalah persendian lutut dan memperbaiki kualitas hidup pasien.
"Operasi penggantian sendi lutut dapat menjadi pilihan agar kualitas hidup pasien dapat kembali membaik," ujarnya, Jumat, 23 Agustus 2024.
Baca juga:
Menurutnya, pemberian obat pereda nyeri hingga fisioterapi menjadi pilihan pertama dalam menangani masalah persendian lutut. Namun dalam beberapa kasus yang berat pengobatan tersebut mungkin tidak dianggap efektif. Karena itu, total knee replacement, yang dalam bahasa medis disebut sebagai arthroplasty, bisa menjadi pilihan untuk mengganti sendi lutut yang rusak dan nyeri akibat artritis berat atau kecelakaan yang merusak sendi.
Prosedur ini akan mengganti persendian yang rusak dengan menggunakan implan yang terbuat dari metal dan plastik untuk menyelubungi ujung tulang sehingga terdapat bantalan baru. Dengan demikian, kedua ujung tulang di sendi lutut tidak lagi bergesekan saat difungsikan dan dapat berfungsi normal.
Radang sendi lutut
Ia memastikan tidak semua orang yang mengalami radang sendi lutut perlu menjalani prosedur ini karena biasanya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti rentang gerak, stabilitas, dan kekuatan sendi lutut untuk menentukan perlunya mendapatkan arthroplasti.
"Prosedur ini dilakukan untuk mengembalikan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau menaiki tinggi," ujarnya.
Selain itu, prosedur serupa juga bisa dilakukan jika terjadi radang sendi lutut seperti osteoartritis, ketika bantalan tulang rawan di persendian rusak dan terkikis sehingga menyebabkan rasa sakit, dan seseorang mengalami kesulitan berjalan dan bangkit dari duduk. Menurutnya, jika hanya satu bagian yang mengalami kerusakan, dokter hanya mengganti bagian yang rusak.
Tetapi jika seluruh sendi lutut mengalami kerusakan akan dilakukan pembentukan ulang ujung tulang paha dan tulang kering, yang merupakan pertemuan sendi lutut, dan melapisi ulang kedua ujung tulang tersebut serta meletakkan implan agar kedua tulang tidak saling bertemu.
"Umumnya prosedur ini akan dilakukan apabila nyeri lutut yang terjadi menghambat aktivitas dan tidak membaik dengan pengobatan osteoartritis lain," ujar Ricky.
Sebelum dilakukan prosedur total knee replacement, dokter akan menyarankan pasien berpuasa selama delapan jam, bahkan pasien yang merokok akan disarankan untuk berhenti.
"Yang perlu diingat, setelah operasi selesai dilakukan, pasien mungkin akan menggunakan alat bantu atau tongkat untuk berjalan. Hal ini perlu dipersiapkan sejak sebelum prosedur dilakukan," pesannya.
Prosedur penggantian sendi lutut yang rusak biasanya memakan waktu 1-2 jam dengan bius total. Prosedur rutin dilakukan dengan membuang permukaan tulang rawan yang rusak dan melapisi ulang ujung tulang dengan implan.
"Dokter mungkin dapat meletakkan selang sebagai saluran untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan sebelum ditutup sempurna dan menutup luka sayatan dengan perban," ujarnya.
Operasi penggantian sendi lutut biasanya butuh beberapa hari rawat inap di rumah sakit. Pasien akan dibawa ke ruang observasi setelah operasi selesai. Apabila kondisi stabil, dokter akan memindahkannya ke ruang perawatan.
"Sangat penting untuk berlatih menggerakkan sendi baru. Biasanya akan diajarkan beberapa gerakan oleh fisioterapis. Dokter juga biasanya dapat merujuk ke rehabilitasi medis untuk segera mengembalikan fungsi sendi lutut," katanya.
Ia memastikan kemungkinan efek samping seperti terbentuknya gumpalan darah, infeksi area luka operasi, kerusakan saraf, implan longgar, fraktur, rasa kaku dan nyeri yang tidak hilang. Namun, secara umum operasi ini prosedur yang aman dilakukan. Apalagi operasi turut melibatkan teknologi kedokteran seperti penggunaan robot untuk membantu penempatan implan menjadi lebih tepat dan memberikan hasil yang lebih baik. Konsultasikan pada dokter spesialis ortopedi mengenai berbagai metode operasi penggantian sendi lutut yang tersedia.
Pilihan Editor: Pakar Ungkap Cara Jaga Kualitas Tulang dan Otot setelah Usia 35 Tahun