Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Buruk Pamer Gaya Hidup Mewah

image-gnews
Foto cuplikan story IG Erina Gudono yang diduga diambil dari atas jet pribadi dan foto Kaesang bersama Erina saat berada di California, AS. Instagram
Foto cuplikan story IG Erina Gudono yang diduga diambil dari atas jet pribadi dan foto Kaesang bersama Erina saat berada di California, AS. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat mengkritik perilaku Erina Gudono di media sosial. Akun instagram menantu Presiden Jokowi itu dibanjiri kritik warganet setelah membagikan aktivitas pelesir bersama Kaesang ke negara Paman Sam. Masyarakat menilai Erina telah flexing atau pamer karena memperlihatkan gaya hidup mewah saat masyarakat protes terhadap rezim mertuanya.

Bagi sebagian kalangan, perilaku flexing di media sosial bukan hal yang salah, meski begitu, jika unggahan terlalu berlebihan dapat menimbulkan efek negatif bagi pengikut publik figur tersebut.

Seperti yang dipercaya oleh aktor dan komedian Aming. Menurut dia, setiap orang boleh memamerkan hasil kerja keras sesekali. Untuk memotivasi bahwasanya from zero to hero itu vibrasi positif yang harus ditularkan. Jadi pengikut akan merasa termotivasi untuk menggapai cita-citanya melalui pandangan yang positif. "Tapi kalau seringkali kita memamerkan apa yang kita punya secara terus menerus, bahaya,” tulisnya pada keterangan foto yang diunggah pada 2 Maret 2019.

Aming mengatakan bahwa efek negatif yang timbul akan berupa ketidaksetaraan atau gap yang jauh antara pengikut bergelimangan harta dan yang tidak memiliki apa-apa. Bagi mereka yang mampu, Aming menyebut jika mereka dengan mudah dapat membelinya.

Namun, apabila unggahan tersebut dilihat oleh orang yang kurang mampu, mereka pun akan merasa diri kecil dan miskin sehingga akan menghalalkan segala cara untuk mengubah pandangan agar dianggap setara.

“Jadi penipu, jadi penjahat, jadi khilaf dan yang parahnya jadi kriminal untuk mendapatkan apa yang mereka bener-bener mau. Karena tidak semua dari mereka berpendidikan tinggi. Kasihan kalau mereka jadi pribadi yang iri terus kriminal gara-gara laman Instagram kita,” tulisnya.

Oleh karena itu, Aming mengimbau agar para publik figur menggunakan media sosial dengan sebaik mungkin. Khususnya agar dapat menginspirasi dan tentunya berguna bagi semua orang.

Perilaku flexing harta dan gaya hidup mewah juga tidak baik secara sosial. Sebuah penelitian oleh Nadia Kusuma Putri dan kawan-kawan dari Universitas Pekalongan menyebutkan dampak dari flexing. Di antaranya sebagai berikut:

1. Menimbulkan kecemburuan sosial

Orang yang memamerkan kekayaannya, seperti memakai barang bermerek (pakaian, tas, sepatu, dan lain-lain), mengendarai kendaraan mewah, dan makan di restoran mewah, dapat menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Mengutip Veblen, penelitian ini menyebut kelas atas menggunakan konsumsi yang berlebihan untuk membedakan dirinya dari kelas-kelas di bawahnya dalam hierarki sosial, sedangkan kelas bawah berusaha meniru tingkatannya, meskipun biasanya gagal. Sehingga dapat menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. Akibat dari kegagalan meniru gaya hidup kelas atas.

2. Meningkatkan utang untuk kebutuhan tidak mendesak

Demi menaikkan gengsi, mereka rela menghabiskan uangnya untuk membeli barang mewah atau menyewa barang mewah yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Dalam konteks pamer, kepalsuan bercampur dengan keaslian. Keadaan ini membuat masyarakat modern menjadi berlebihan dalam mengonsumsi segala sesuatu bukan untuk memenuhi kebutuhan, melainkan pengaruh simulasi yang menyebabkan perubahan gaya hidup masyarakat menjadi berbeda-beda. Sehingga secara finansial mereka tidak mampu untuk mengonsumsi berbagai hal agar kebutuhan mereka terpenuhi. Misalnya, mereka menyewa iPhone selama 24 jam, dengan tarif yang bervariasi, sesuai jenisnya. Mereka menyewa iPhone hanya untuk pamer.

3. Menjadikan budaya flexing sebagai tren yang asyik untuk ditiru

Dengan berusaha melakukan gaya hidup mewah meski di atas kemampuan ekonomi, mereka mendapatkan pengakuan, meskipun kondisi sebenarnya tidak seperti yang mereka pamerkan. Mereka rela menghabiskan uangnya hanya untuk membeli barang-barang yang identik dengan kelas atas agar diakui sebagai orang elit juga.

LINDA LESTARI | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA 

Pilihan Editor: Warganet Kirim Surat Massal untuk Cabut Beasiswa Erina Gudono di University of Pennsylvania 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

20 menit lalu

Ilustrasi pemain judi online. Selain wartawan, Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terlibat praktik judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.


Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

56 menit lalu

Ilustrasi pemain judi online. Menteri Kordinasi Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengungkap 164 wartawan terlibat judi online dengan analisis transaksi keuangan mencapai Rp1,4 miliar. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.


Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

1 jam lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

Pembukaan ekspor pasir laut yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dianggap sebagai pengingkaran janji Jokowi untuk melestarikan laut.


Belum Diterima Jokowi, Ini Isi Surat Permintaan Audiensi Arsjad Rasjid soal Munaslub Kadin

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo menerima buku ASEAN Bussines Roadmap dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid saat Peresmian Pembukaan ASEAN Business Investment Summit 2023 di Istana Negara, Jakarta, Jumat 1 September 2023. TEMPO/Subekti.
Belum Diterima Jokowi, Ini Isi Surat Permintaan Audiensi Arsjad Rasjid soal Munaslub Kadin

Presiden Jokowi mengaku belum menerima surat dari Ketua KadinArsjad Rasjid tentang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Apa isi surat itu?


Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

1 jam lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

Ekspor pasir laut kembali digolkan lewat peraturan Mendag. Berbagai pihak lakukan kritik terhadap kebijakan ini. Apa kata Walhi dan Jokowi?


Usai Kaesang Klarifikasi soal Jet Pribadi ke KPK, Kapan Bobby Nasution Menyusul?

9 jam lalu

Bakal calon Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution (kiri) mengikuti tes kesehatan di RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Senin, 2 September 2024. Bobby-Surya yang diusung partai Gerindra, PPP, Demokrat, PKS, PKB, PAN, Perindo, Golkar, NasDem dan PSI mengikuti tes kesehatan sebagai syarat maju pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024. ANTARA/Yudi Manar
Usai Kaesang Klarifikasi soal Jet Pribadi ke KPK, Kapan Bobby Nasution Menyusul?

Anak dan mantu Presiden Jokowi, Kaesang dan Bobby Nasution, ketahuan menaiki private jet. Diduga ada unsur gratifikasi


Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

9 jam lalu

Kolase foto yang menunjukkan momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun dari jet pribadi dan langsung berjalan menuju mobil yang telah menunggu di apron bandara. Sumber: Twitter
Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

"Jadinya numpang teman, kalau bahasa bekennya nebeng" kata Kaesang pada Media, Senin, 17 September 2024, terkait perjalanannya dengan pesawat jet.


KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

11 jam lalu

Kaesang Pangarep, dari dalam mobil yang ditumpanginya di gedung ACLC Komisi Pemberantasan korupsi, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

Kepada KPK, Kaesang mengaku bisa ke Amerika Serikati naik private jet karena nebeng temannya yang ia sebut berinisial Y.


Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

11 jam lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.


Teman Kaesang yang Beri Tumpangan Jet Pribadi ke AS Tidak Ikut, Netizen: Baik Banget

12 jam lalu

Kolase foto yang menunjukkan momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun dari jet pribadi dan langsung berjalan menuju mobil yang telah menunggu di apron bandara. Sumber: Twitter
Teman Kaesang yang Beri Tumpangan Jet Pribadi ke AS Tidak Ikut, Netizen: Baik Banget

Netizen tanggapi Kaesang yang mengaku menumpang pesawat jet pribadi teman untuk pergi ke Amerika Serikat, namun KPK sebut temannya justru tidak ikut.