TEMPO.CO, Jakarta - Environmental Protection Agency (EPA) dari Amerika Serikat, menyebutkan konsep green building adalah sebuah perencanaan dan perancangan bangunan melalui sebuah proses yang memperhatikan lingkungan. Konsep ini menggunakan sumber daya secara efisien pada seluruh siklus pembangunan, penghunian, pemeliharaan, renovasi, dan perubuhan bangunan”.
Green building bukanlah sekadar konsep. Berdasarkan Achmadi dan Okita (2022), tujuan dari pembangunan green building adalah untuk memitigasi dampak yang timbul dari pendirian hingga penggunaan sebuah bangunan.
Di samping itu, konsep green building juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, kesehatan, hingga ekonomi dari pengguna bangunan.
Setidaknya ada 4 manfaat green building seperti dirujuk dari buku Menelusur Jejak Implementasi Konsep Bangunan Hijau dan Pintar di Kampus Biru oleh Utami (2017) dan sumber lainnya:
1. Penghematan Energi dan Air
Salah satu manfaat paling terlihat dari green building adalah penghematan energi. Dengan penggunaan sistem yang efisien dan sumber energi terbarukan, bangunan hijau dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan.
Green building juga menghasilkan penghematan air yang signifikan melalui teknologi seperti toilet dengan sistem vakum. Jika dibandingkan dengan toilet biasa yang membutuhkan sekitar 6 liter, toilet sistem vakum hanya memerlukan 0,5-1,5 liter air untuk sekali penggunaan.
2. Mengurangi Emisi Karbon
Berdasarkan laporan EPA, setidaknya bangunan menyumbang sebanyak 30 persen dari emisi karbon dunia. Namun, konsep green building dapat meminimalisasi dampak tersebut dengan menyisakan tempat untuk ruang hijau.
Ketika sebuah bangunan memiliki ruang hijau, hal tersebut setidaknya mampu membantu untuk mengurangi polusi dan emisi karbon di udara. Ketika emisi gas CO2 berhasil ditekan, maka masalah global warming pun dapat terselesaikan.
3. Awet dan Dapat Dipakai hingga Lama
Manfaat green building berikutnya adalah tahan lama. Material green building yang berkualitas tentu menyebabkan usia bangunan yang panjang. Sejumlah green building ada yang seperti rumah tumbuh agar tetap bisa terus berkembang.
4. Biaya Operasional yang Rendah
Bangunan yang menerapkan konsep green building sangat mungkin untuk memasang panel surya. Keberadaan panel surya dapat mengurangi penggunaan daya listrik hingga 10 persen tiap harinya.
Di samping itu, bangunan hijau juga mampu menekan biaya operasional karena hemat dalam urusan penggunaan air.
Salah satu gedung yang mencoba menerapkan green building adalah PT Lippo Malls Indonesia. Perusahaan ini menerapkan sistem dan tindakan hemat energi yang telah menghasilkan penghematan energi di dua flagship mal yang dikelola, yaitu penghematan sebesar 21 persen di Lippo Mall Puri dan 24 persen di Sun Plaza Medan, pada 2023.
Penghematan ini setara dengan penanaman 182 ribu pohon per tahun untuk Lippo Mall Puri dan 146,000 pohon untuk Sun Plaza Medan. Selain melakukan tindakan hemat energi, kedua mal tersebut juga melakukan sistem penampungan air hujan yang telah menghasilkan penghematan air sebesar 31 persen di Lippo Mall Puri dan 35 persen di Sun Plaza. Inisiatif-inisiatif ini menghasilkan penghematan biaya utilitas sebesar Rp 9 miliar dan Rp 8,4 miliar per tahun untuk Lippo Mall Puri dan Sun Plaza.
Atas komitmen sistem dan tindakan hemat energi yang dilakukan oleh dua flagship mal ini, Lippo Malls Indonesia berhasil memperoleh sertifikat EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) yang merupakan standar bangunan hijau dan sistem sertifikasi global yang dikembangkan oleh International Finance Corporation ("IFC"), anggota Grup Bank Dunia.
Sertifikasi EDGE diberikan kepada bangunan yang menunjukkan efisiensi sumber daya minimal 20 persen dalam hal energi, air, dan energi yang terkandung dalam material dibandingkan dengan bangunan konvensional. Di Indonesia, sertifikasi EDGE dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).
Sun Plaza sendiri merupakan gedung pertama di Kota Medan yang berhasil mendapatkan sertifikasi Green Building EDGE setelah melalui berbagai rangkaian kriteria yang cukup ketat. Di seluruh Indonesia, hingga saat ini, baru terdapat sekitar 120-an gedung yang telah tersertifikasi EDGE.
Perolehan sertifikat EGDE dapat meningkatkan efisiensi sumber daya, dengan menerapkan desain yang berkelanjutan dan praktik-praktik terbaik di bidang lingkungan hidup dalam setiap kegiatan operasionalnya.
Marlo Budiman selaku President Director PT Lippo Malls Indonesia menyampaikan, ESG adalah salah satu aspek dalam bisnis yang dinilai dan ditindak lanjuti dengan serius oleh timnya. "Penghematan energi dan air yang terverifikasi oleh EDGE ini bukan hanya dilihat sebagai penghematan biaya operasional, tetapi juga dampak lingkungan yang berkurang secara signifikan melalui kinerja perusahaan yang memperhatikan keberlanjutan,” katanya.
Pilihan Editor: Studi: Bangunan Gedung Hijau Hemat 30-80 Persen Biaya