TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia sedang bekerja keras untuk mempercepat pengadaan obat-obatan yang bisa mencegah penyebaran virus Mpox alias cacar monyet di Indonesia.
BPOM sedang mengatur supaya tiga jenis obat bisa segera tersedia di Indonesia. Obat-obat itu adalah Tecovirimat, Cidofovir, dan Brincidofovir. Menurut Kepala BPOM, Taruna Ikrar, obat-obat ini akan masuk ke Indonesia dengan bantuan dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes. Ini dilakukan karena cacar monyet sudah dianggap sebagai ancaman kesehatan yang serius oleh World Health Organization.
Sementara itu, Kemenkes dan BPOM sudah mendatangkan vaksin cacar monyet atau monkeypox (Mpox) dalam tiga tahap. Ikrar menyebut, ada 7.600 dosis vaksin yang telah disiapkan untuk cacar monyet.
Wabah Mpox pertama kali muncul di Indonesia pada 20 Agustus 2022, dengan satu orang yang terkonfirmasi terkena. Pada tahun 2023, ada 73 orang lagi yang terkonfirmasi terkena Mpox, dan tahun 2024, sudah ada 14 orang yang terkena. Jadi, sampai sekarang, total ada 88 kasus di Indonesia.
Bagaimana Cara Kerja Ketiga Obat Ini?
Dilansir dari Calvaria Medical Journal, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya menyebut bahwa para ilmuwan telah meneliti tentang Cidofovir. Hasilnya menunjukkan bahwa obat ini sangat efektif membantu orang-orang yang terkena cacar monyet.
Biasanya, penderita bisa sembuh dalam waktu 14 sampai 21 hari dan terkadang sampai 52 hari, tergantung seberapa parah penyakitnya. Tingkat kesembuhannya berkisar antara 57 persen hingga 85 persen.
Sementara itu, dinukil dari National Library of Medicine, Brincidofovir merupakan obat antivirus yang mirip dengan Cidofovir. Obat ini bekerja dengan cara menghambat virus supaya tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh.
Walaupun obat ini menunjukkan hasil yang baik dalam melawan virus, pengujiannya terhadap cacar monyet masih terbatas. Brincidofovir bisa menyebabkan beberapa efek samping, seperti peningkatan enzim hati, tapi tetap merupakan salah satu obat mengobati cacar monyet.
Terakhir adalah Tecovirimat. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi virus Mpox keluar dari sel yang terinfeksi, sehingga virus tidak bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. Meskipun obat ini masih terus diteliti, hasil awal menunjukkan bahwa obat ini bisa membantu menyembuhkan penyakit dengan lebih cepat tanpa banyak efek samping.
KARUNIA PUTRI | HAN REVANDA PUTRA | NATIONAL LIBRARY OF MEDICINE | CALVARIA
Pilihan editor: Tak Semua Orang, Hanya Kelompok Tertentu yang Diberi Vaksin Mpox