TEMPO.CO, Jakarta - Buah sawo atau dikenal dengan nama internasionalnya sapodilla, adalah buah tropis yang sering kali kurang dikenal di luar daerah-daerah tempat ia tumbuh subur, seperti Meksiko, India, dan Thailand. Namun, di balik kulitnya yang kasar dan warnanya yang coklat, tersimpan berbagai manfaat kesehatan yang menarik untuk diketahui.
Sawo, dengan nama ilmiah Manilkara zapota, adalah buah yang berasal dari pohon evergreen yang dapat tumbuh hingga ketinggian 30 meter. Buah ini memiliki bentuk bulat atau seperti telur dan sering ditemukan di pasar buah tropis. Dengan kulit berwarna coklat dan daging buah yang kuning hingga coklat muda, sawo menawarkan rasa manis yang kaya, mirip dengan gula merah, dan tekstur yang lembut hingga sedikit berpasir, tergantung varietasnya.
Seperti yang dilansir WebMD, buah sawo merupakan salah satu buah tropis yang unik dengan bentuk bulat atau menyerupai telur, biasanya memiliki diameter sekitar 2 hingga 4 inci. Kulit buahnya berwarna cokelat, menyembunyikan daging buah yang bisa bervariasi warnanya, mulai dari kuning, cokelat, hingga cokelat kemerahan. Tekstur dagingnya pun bervariasi, ada yang kasar namun ada juga yang halus, memberikan pengalaman makan yang berbeda-beda tergantung pada jenis buahnya.
Di bagian tengah buah, biasanya terdapat biji-biji hitam pipih yang berjumlah antara tiga hingga dua belas biji. Namun, ada juga varietas sawo yang tidak memiliki biji sama sekali, menjadikannya lebih mudah dikonsumsi tanpa perlu khawatir akan biji yang keras. Buah sawo ini dikenal akan rasanya yang manis seperti gula merah, menjadikannya pilihan favorit sebagai buah segar atau bahan tambahan dalam berbagai resep masakan dan minuman.
Sawo adalah buah yang kaya akan nutrisi, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk menambah asupan gizi harian Anda. Sebuah buah sawo ukuran sedang, sekitar 170 gram, mengandung sekitar 141 kalori, 34 gram karbohidrat, dan 9 gram serat. Ini memberikan dorongan signifikan terhadap asupan serat harian Anda, yang penting untuk kesehatan pencernaan.
Dilansir dari Healthline, buah ini juga kaya akan vitamin C, dengan 28 persen dari nilai harian yang disarankan per buah. Vitamin C berperan penting dalam produksi kolagen, fungsi kekebalan tubuh, dan perlindungan sel dari kerusakan oksidatif. Selain itu, sawo mengandung tembaga, yang mendukung pembentukan sel darah merah, dan vitamin B5 (asam pantotenat), penting untuk metabolisme energi.
Kandungan serat yang tinggi dalam sawo membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi risiko penyakit jantung, dan mendukung pengelolaan berat badan. Dengan 9 gram serat per buah, sawo merupakan pilihan yang lezat untuk memenuhi kebutuhan serat harian Anda.
Buah ini juga mengandung senyawa fenolik, seperti asam galat dan kuersetin, yang memiliki aktivitas antioksidan kuat. Senyawa-senyawa ini dapat membantu melawan kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa ekstrak sawo dapat melindungi hati dari kerusakan dan memiliki potensi efek anti-inflamasi.
Menikmati sawo sangat sederhana. Anda dapat memotong buah ini menjadi dua bagian, mengeluarkan bijinya, dan makan daging buahnya langsung. Selain itu, sawo dapat ditambahkan ke berbagai resep, seperti salad buah, selai, sirup, dan bahkan adonan kue.
Di beberapa budaya, sawo juga diolah dengan cara yang unik. Di Thailand, buah ini kadang digoreng, sementara di Bahama, daging sawo yang dihancurkan sering ditambahkan ke adonan pancake dan roti.
Meski buah sawo aman untuk dimakan, bijinya harus dihindari. Biji sawo dapat menyebabkan sakit perut dan muntah jika tertelan dalam jumlah banyak. Selain itu, meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap sawo.
Pilihan Editor: