TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel pintar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari anak-anak. Namun, maraknya anak-anak yang menghabiskan waktu bermain game di telepon genggam dengan rata-rata screen time mencapai 12 jam lebih sehari menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak radiasi terhadap kesehatan mata mereka. Data dari Asosiasi Oftalmologi Anak Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 60 persen anak mengalami gejala ketegangan mata akibat penggunaan perangkat elektronik yang berlebihan.
Paparan radiasi layar yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan mata secara signifikan, menyebabkan masalah seperti kelelahan mata, mata kering, dan gangguan penglihatan. Fenomena ini bukan hanya mempengaruhi kenyamanan visual anak-anak tetapi juga dapat berdampak pada kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi, penting untuk mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan mata yang optimal di tengah perubahan digital ini.
Baca juga:
Dokter herbal Muthoharrah mengatakan paparan radiasi dari perangkat elektronik seperti komputer, tablet, dan smartphone dapat berdampak negatif pada kesehatan mata anak-anak jika tidak dikelola dengan tepat. Mengurangi waktu penggunaan layar dan memanfaatkan produk yang mampu melindungi mata dari radiasi adalah langkah penting. Terlalu lama terpapar layar elektronik dapat menyebabkan mata lelah, mata kering, dan gangguan penglihatan, yang dapat memengaruhi kualitas hidup anak-anak. "Oleh karena itu, pengelolaan waktu layar yang bijak sangat penting untuk menjaga kesehatan mata mereka," katanya.
Untuk mencegah masalah mata, Muthoharrah merekomendasikan beberapa langkah pencegahan. Pertama, batasi waktu anak-anak di depan layar dengan mengikuti aturan 20-20-20. Artinya, setiap 20 menit, minta anak untuk melihat objek yang berjarak 20 kaki selama 20 detik. Kedua, pastikan pencahayaan ruangan cukup baik dan tidak ada refleksi berlebihan pada layar. Ketiga, dorong anak-anak untuk melakukan istirahat mata secara teratur dan melakukan latihan mata, seperti memutar mata atau fokus pada objek dekat dan jauh. Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi dampak radiasi layar dan mendukung kesehatan mata anak-anak dalam era digital saat ini.
Selain itu, menjaga asupan nutrisi yang tepat juga penting untuk kesehatan mata. Muthoharrah menekankan pentingnya memberikan makanan yang kaya akan vitamin A, C, E, dan omega-3 kepada anak- anak, yang dapat membantu menjaga fungsi mata yang optimal. Konsumsi sayuran hijau seperti bayam, wortel, dan ikan berlemak seperti salmon sangat dianjurkan.
Baca juga:
Muthoharrah juga menyarankan produk herbal yang mengandung bahan-bahan alami seperti blueberry dan wortel sebagai dukungan tambahan dalam menjaga kesehatan mata anak-anak. Dengan kombinasi langkah-langkah pencegahan dan nutrisi yang tepat, orang tua dapat membantu melindungi penglihatan anak-anak mereka dari dampak negatif penggunaan layar yang berlebihan.
Damayanti, VP Brand Strategy Fresh Vision PT Herbathos Untuk Indonesia, mengatakan Fresh Vision dirancang untuk mengatasi masalah ini dengan menggabungkan bahan herbal berkualitas tinggi yang telah terbukti secara ilmiah mendukung kesehatan mata."Kami tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhan kesehatan mata di tengah lingkungan digital yang semakin kompleks, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini,” kata Damayanti.
Pilihan Editor: Polisi Tetapkan 14 Tersangka Pembakaran Kotak Suara di Bima, 10 Orang Buron Diduga Kabur ke Pegunungan