Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Cegah Masalah Mata Lelah

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi - Efek peningkatan waktu menatap layar perangkat elektronik pada kesehatan mata. (ANTARA/Shutterstock/Fizkes)
Ilustrasi - Efek peningkatan waktu menatap layar perangkat elektronik pada kesehatan mata. (ANTARA/Shutterstock/Fizkes)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel pintar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari anak-anak. Namun, maraknya anak-anak yang menghabiskan waktu bermain game di telepon genggam dengan rata-rata screen time mencapai 12 jam lebih sehari menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak radiasi terhadap kesehatan mata mereka. Data dari Asosiasi Oftalmologi Anak Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 60 persen anak mengalami gejala ketegangan mata akibat penggunaan perangkat elektronik yang berlebihan.

Paparan radiasi layar yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan mata secara signifikan, menyebabkan masalah seperti kelelahan mata, mata kering, dan gangguan penglihatan. Fenomena ini bukan hanya mempengaruhi kenyamanan visual anak-anak tetapi juga dapat berdampak pada kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi, penting untuk mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan mata yang optimal di tengah perubahan digital ini.

Dokter herbal Muthoharrah mengatakan paparan radiasi dari perangkat elektronik seperti komputer, tablet, dan smartphone dapat berdampak negatif pada kesehatan mata anak-anak jika tidak dikelola dengan tepat. Mengurangi waktu penggunaan layar dan memanfaatkan produk yang mampu melindungi mata dari radiasi adalah langkah penting. Terlalu lama terpapar layar elektronik dapat menyebabkan mata lelah, mata kering, dan gangguan penglihatan, yang dapat memengaruhi kualitas hidup anak-anak. "Oleh karena itu, pengelolaan waktu layar yang bijak sangat penting untuk menjaga kesehatan mata mereka," katanya.

Untuk mencegah masalah mata, Muthoharrah merekomendasikan beberapa langkah pencegahan. Pertama, batasi waktu anak-anak di depan layar dengan mengikuti aturan 20-20-20. Artinya, setiap 20 menit, minta anak untuk melihat objek yang berjarak 20 kaki selama 20 detik. Kedua, pastikan pencahayaan ruangan cukup baik dan tidak ada refleksi berlebihan pada layar. Ketiga, dorong anak-anak untuk melakukan istirahat mata secara teratur dan melakukan latihan mata, seperti memutar mata atau fokus pada objek dekat dan jauh. Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi dampak radiasi layar dan mendukung kesehatan mata anak-anak dalam era digital saat ini.

Selain itu, menjaga asupan nutrisi yang tepat juga penting untuk kesehatan mata. Muthoharrah menekankan pentingnya memberikan makanan yang kaya akan vitamin A, C, E, dan omega-3 kepada anak- anak, yang dapat membantu menjaga fungsi mata yang optimal. Konsumsi sayuran hijau seperti bayam, wortel, dan ikan berlemak seperti salmon sangat dianjurkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Muthoharrah juga menyarankan produk herbal yang mengandung bahan-bahan alami seperti blueberry dan wortel sebagai dukungan tambahan dalam menjaga kesehatan mata anak-anak. Dengan kombinasi langkah-langkah pencegahan dan nutrisi yang tepat, orang tua dapat membantu melindungi penglihatan anak-anak mereka dari dampak negatif penggunaan layar yang berlebihan.

Damayanti, VP Brand Strategy Fresh Vision PT Herbathos Untuk Indonesia, mengatakan Fresh Vision dirancang untuk mengatasi masalah ini dengan menggabungkan bahan herbal berkualitas tinggi yang telah terbukti secara ilmiah mendukung kesehatan mata."Kami tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhan kesehatan mata di tengah lingkungan digital yang semakin kompleks, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini,” kata Damayanti.

Pilihan Editor: Polisi Tetapkan 14 Tersangka Pembakaran Kotak Suara di Bima, 10 Orang Buron Diduga Kabur ke Pegunungan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar HP yang Tidak akan Dapat Pembaruan Android 15

6 hari lalu

Android 15.
Daftar HP yang Tidak akan Dapat Pembaruan Android 15

Tidak semua HP akan mendapatkan pembaruan Android 15. Berikut daftarnya.


Huawei Mate XT Hitam Muncul dalam Daftar Resmi Menjelang Peluncuran 10 September

9 hari lalu

Huawei Mate XT Hitam. (Gizmochina)
Huawei Mate XT Hitam Muncul dalam Daftar Resmi Menjelang Peluncuran 10 September

Huawei Mate XT akan tersedia dalam dua varian, yaitu 16GB+512GB dan 16GB+1TB.


Iklan Perdana Huawei Mate XT Dirilis, Berikut Bocoran Spesifikasinya

12 hari lalu

Bocoran Huawei Mate XT (X/@harinarayananpc)
Iklan Perdana Huawei Mate XT Dirilis, Berikut Bocoran Spesifikasinya

Huawei Mate XT dinilai sebagai produk Huawei yang paling inovatif dan disruptif hingga saat ini, yang menampilkan desain lipat tiga yang unik.


Cara Mencadangkan Data Telegram Melalui Desktop dan Smartphone

15 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Cara Mencadangkan Data Telegram Melalui Desktop dan Smartphone

Telegram menyediakan fitur backup untuk memulihkan data apabila terjadi hal yang diinginkan. Berikut caranya.


Memahami Penyebab dan Jenis Diplopia, Gangguan Penglihatan Ganda

18 hari lalu

Seorang guru mengaji sedang melakukan uji penglihatan mata saat pembagian 3.000 kaca mata gratis di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) di Kertajaya, Surabaya, (8/4). Program ini untuk guru mengaji yang mengalami gangguan mata. TEMPO/Fully Syafi
Memahami Penyebab dan Jenis Diplopia, Gangguan Penglihatan Ganda

Diplopia atau penglihatan ganda adalah kondisi medis di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek yang sama.


Oppo Find X8 Bakal Tiru Desain Quick Button iPhone 16, Ambil Gambar Tanpa Aplikasi Kamera

19 hari lalu

Ilustrasi penggunaan kamera ponsel. TEMPO/Wuragil
Oppo Find X8 Bakal Tiru Desain Quick Button iPhone 16, Ambil Gambar Tanpa Aplikasi Kamera

Para analis teknologi menyebut Oppo selalu berusaha mengembangkan fitur kamera yang mirip dengan iPhone.


Tangkal Rumor, iFixit Buktikan iPhone Terendam Air Sulit Diperbaiki dengan Audio Frekuensi Tinggi,

19 hari lalu

Apple telah meluncurkan Self Service Repair Store resminya dengan serangkaian suku cadang dan alat untuk memperbaiki model iPhone SE (generasi ketiga), iPhone 12, dan iPhone 13 yang rusak. (Apple)
Tangkal Rumor, iFixit Buktikan iPhone Terendam Air Sulit Diperbaiki dengan Audio Frekuensi Tinggi,

Perbaikan iPhone terendam dengan skema audio belakangan beredar di media sosial. Setelah diuji, skema itu tak efektif.


Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

20 hari lalu

Mahasiswa gabungan dari berbagai kampus di Semarang terpaksa mundur setelah polisi menembakkan gas air mata saat aksi menentang Revisi Undang Undang Pilkada di kantor DPRD Jawa Tengah di Semarang, Kamis, 22 Agustus 2024. Polisi membubarkan aksi mahasiswa yang memaksa masuk untuk menduduki kantor DPRD Jawa Tengah.(Tempo/Budi Purwanto)
Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

Tips kurangi gejala perih akibat efel terkena semprotan gas air mata.


Xiaomi Bakal Produksi Ponsel Tanpa Tombol, Daya dan Volume Diatur Lewat Layar

20 hari lalu

Ilustrasi Logo Xiaomi. Kredit: ANTARA/REUTERS/Stringer/am.
Xiaomi Bakal Produksi Ponsel Tanpa Tombol, Daya dan Volume Diatur Lewat Layar

Peniadaan tombol pada sisi bodi ponsel dianggap dapat memperhalus tampilan perangkat Xiaomi ketika dipegang oleh pengguna.


Dokter Mata Jelaskan Kondisi Diplopia dan Gejalanya

20 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Dokter Mata Jelaskan Kondisi Diplopia dan Gejalanya

Diplopia adalah kondisi di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek. Pasien perlu mengetahui apakah ini terjadi pada satu mata atau dua mata.