Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah AMR, Kemenkes Minta Konsumsi Antibiotik dengan Bijak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi antibiotik. Pexels/Alex Green
Ilustrasi antibiotik. Pexels/Alex Green
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan meminta masyarakat mengonsumsi antibiotik secara bijak untuk menghindari resistensi antimikroba (AMR) yang dapat mempengaruhi perawatan pasien. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, dr. Azhar Jaya, menyebut pada data 2023 terdapat peningkatan resistensi antimikroba pada bakteri jenis Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae. Menurutnya, kedua bakteri ini dapat menyerang seluruh sistem organ tubuh dan menyebabkan kematian.

"Di tahun 2023 pada 24 rumah sakit sentinel site sebesar 70,75 persen dari target ESBL (Extendedspectrum Beta-Lactamase), tahun 2024 sebesar 52 persen," jelasnya.

Karena itu, dia menjelaskan sejumlah langkah untuk mencegah resistensi antimikroba. "Gunakan antibiotik hanya ketika diresepkan oleh dokter. Ikuti petunjuk dokter mengenai dosis dan durasi pengobatan," kata Azhar.

Dia juga mengingatkan untuk tidak menggunakan antibiotik yang dibeli tanpa resep atau sisa obat dari perawatan sebelumnya. Jika dokter meresepkan obat antibiotik untuk infeksi yang tampaknya ringan, tanyakan alasan, manfaatnya, serta alternatif pengobatan yang mungkin tersedia.

"Jika memiliki hewan peliharaan, pastikan antibiotik yang diberikan kepada hewan juga digunakan secara bijaksana sebab resistensi dapat terjadi di antara hewan dan manusia," ujarnya.

Lakukan kebiasaan higienis
Selanjutnya, untuk menghindari risiko infeksi dan kebutuhan antibiotik, lakukan kebiasaan higienis yang baik seperti mencuci tangan secara teratur. Selain itu, lakukan vaksinasi yang diperlukan untuk mencegah infeksi yang bisa jadi memerlukan obat antibiotik.

"Diskusikan kekhawatiran Anda dengan tenaga medis tentang penggunaan antibiotik dan manfaat serta risikonya. Pertanyaan ini dapat membantu memahami keputusan perawatan yang diambil," pesannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Azhar, Strategi Nasional (Stranas) Antimicrobial Resistance 2025-2029 telah mengatur kampanye penggunaan antibiotik yang bijak tidak hanya ditujukan kepada masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) tetapi juga kepada tenaga medis.

“Upayanya melalui peningkatan kompetensi dokter dalam tata laksana penyakit infeksi dan kepatuhan akan standar pelayanan dan panduan praktik klinis untuk dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan,” ucapnya.

Pengawasan terhadap pemberian antibiotik perlu dilakukan melalui rekam medis elektronik (RME) yang digunakan oleh tenaga medis serta kewajiban melaporkan penggunaan antibiotik golongan cadangan pada pasien beserta alasannya.

“Tenaga kesehatan selain dokter tidak diperkenankan memberikan resep kecuali mendapatkan kewenangan tambahan dari menteri atau peraturan perundang-undangan,” papar Azhar.

Dia menambahkan, merawat pasien dengan infeksi AMR sangat sulit karena beberapa faktor, yakni pilihan obat yang terbatas, lambatnya penegakan diagnosis, efek samping, penyebaran infeksi AMR yang cepat, serta mahalnya biaya.

Pilihan Editor: Kaitan Pola Makan dan Kesehatan Usus untuk Bantu Percepat Pemulihan Penyakit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Obat Asam Lambung untuk Meredakan Nyeri, Wajib Ada di Rumah

1 hari lalu

Obat asam lambung. Foto: Canva
5 Obat Asam Lambung untuk Meredakan Nyeri, Wajib Ada di Rumah

Berikut daftar obat asam lambung untuk meredakan nyeri saat sakit lambung. Namun, pastikan untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya, ya.


Begini Upaya Kemenkes dan WHO Cegah Potensi Kematian 10 Juta Orang Akibat AMR

30 hari lalu

Sebagai respons terhadap pencegahan kematian akibat resistansi antimikroba (AMR), Kemenkes  dan WHO meluncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba untuk periode 2025-2029 pada Senin, 19 Agustus 2024/Kemenkes
Begini Upaya Kemenkes dan WHO Cegah Potensi Kematian 10 Juta Orang Akibat AMR

Ada 1,27 kematian akibat AMR hingga 2019. Angka ini diproyeksikan masih terus naik dan berpotensi menembus 10 juta pada 2050.


Kemenkes - WHO Siapkan 14 Intervensi Kendalikan Resistensi Antimikroba

30 hari lalu

Sebagai respons terhadap pencegahan kematian akibat resistansi antimikroba (AMR), Kemenkes  dan WHO meluncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba untuk periode 2025-2029 pada Senin, 19 Agustus 2024/Kemenkes
Kemenkes - WHO Siapkan 14 Intervensi Kendalikan Resistensi Antimikroba

Angka kematian akibat resistensi antimikroba diperkirakan mencapai 10 juta kematian pada 2050.


Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

30 hari lalu

ilustrasi obat (pixabay.com)
Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Interaksi antara obat dan makanan bisa mengubah cara kerja obat tersebut secara drastis.


80 Persen Penyakit Dewasa Bisa Dicegah dengan Vaksin

57 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) DR. dr. Sally Aman Nasution Sp.PD-KKV FINASIM FACP (kedua kanan) dalam konferensi pers Kenali Penyakit Herpes Zooster dan Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2024 di Kantor PB PAPDI Jakarta, Rabu 24 Juli 2024/PAPDI
80 Persen Penyakit Dewasa Bisa Dicegah dengan Vaksin

Hampir 80 persen penyakit yang banyak berkembang dan diderita pada usia dewasa sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi.


Kaitan Pola Makan dan Kesehatan Usus untuk Bantu Percepat Pemulihan Penyakit

19 Juli 2024

Ilustrasi usus. 123rf.com
Kaitan Pola Makan dan Kesehatan Usus untuk Bantu Percepat Pemulihan Penyakit

Pola makan sehat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu, dan hal itu bisa diawali dari kesehatan usus.


Penyebab dan Gejala Radang Tenggorokan, Kapan Harus Penanganan Medis?

11 Juli 2024

Radang Tenggorokan/Canva
Penyebab dan Gejala Radang Tenggorokan, Kapan Harus Penanganan Medis?

Gejala radang tenggorokan biasanya meliputi rasa sakit atau gatal di tenggorokan, kesulitan menelan, hingga demam. Kapan harus ditangani serius?


Bisa Mengancam Nyawa, Kenali Gejala Sepsis dan Siapa Saja yang Paling Berisiko Mengalami

22 Mei 2024

Chicco Jerikho mengunggah fotonya saat terbaring di rumah sakit karena didiagnosis sepsis. Foto: Instagram/@chicco.jerikho.
Bisa Mengancam Nyawa, Kenali Gejala Sepsis dan Siapa Saja yang Paling Berisiko Mengalami

Sepsis bisa menimpa siapa saja tapi penelitian terbaru menemukan kelompok orang yang lebih rentan terserang dan meninggal dunia karenanya.


Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

28 Maret 2024

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

Dokter anak menyarankan orang tua mengatur waktu perjalanan mudik untuk mencegah anak kelelahan yang bisa mempengaruhi masalah kesehatan.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.