Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Andropause, Menopause Pria yang Berpotensi Terjadi di Usia 40 Tahun

image-gnews
71 Persen Pria Alami Keluhan Andropause
71 Persen Pria Alami Keluhan Andropause
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring bertambahnya usia, perubahan hormonal tak bisa dihindari. Pada wanita, dikenal menopause. Pada pria, ada yang namanya Andropause yang juga disebut "menopause laki-laki". Meskipun tidak semua pria mengalami andropause, bagi mereka yang mengalaminya, kondisi ini dapat membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.

Dilansir dari Medical News Today, andropause adalah kondisi yang terjadi akibat penurunan kadar hormon testosteron, hormon utama yang berperan dalam pengembangan dan fungsi sistem reproduksi pria. Pada usia muda, testosteron mendorong pertumbuhan otot, pengembangan sifat seksual sekunder, dan berperan dalam menjaga kesehatan mental dan fisik. 

Namun, seiring bertambahnya usia, khususnya setelah mencapai usia 30 tahun, kadar testosteron cenderung menurun sekitar 1 persen setiap tahun. Hal ini menjadi pemicu munculnya berbagai gejala dan perubahan yang dialami pria di usia 40-an dan 50-an.

Di balik istilah andropause, terdapat perubahan yang lebih dalam dari sekadar penurunan hormon. Ini adalah fase transisi di mana pria harus menghadapi kenyataan bahwa tubuh mereka tidak lagi berfungsi seperti dulu. Dan, walaupun andropause sering dibandingkan dengan menopause pada wanita, ada beberapa perbedaan signifikan. Salah satunya adalah bahwa tidak semua pria akan mengalami andropause dengan cara yang sama, dan penurunan kadar testosteron tidak mengakibatkan penghentian total fungsi reproduksi.

Dilansir dari Healthline, pria yang mengalami andropause berpotensi mengalami berbagai gejala yang beragam, baik fisik, seksual, maupun psikologis, seperti:

- Penurunan Gairah Seksual: Banyak pria melaporkan kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi, serta penurunan minat terhadap aktivitas seksual. Hal ini dapat berdampak pada hubungan interpersonal dan kepercayaan diri.

- Perubahan Fisik: Penambahan lemak tubuh, terutama di area perut, dan penurunan massa otot adalah hal yang umum terjadi. Ini bisa membuat pria merasa kurang bugar dan tidak puas dengan penampilan fisik mereka.

- Perubahan Mood: Gejala emosional seperti kecemasan, depresi, atau perubahan mood yang tiba-tiba juga dapat muncul. Perasaan gelisah dan mudah tersinggung sering kali menjadi bagian dari keseharian mereka.

- Kesulitan Tidur: Insomnia atau gangguan tidur lainnya juga sering terjadi, yang pada gilirannya memengaruhi kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.

- Penurunan Fungsi Kognitif: Beberapa pria mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi dan menurunnya kemampuan berpikir, yang bisa memengaruhi produktivitas di tempat kerja.

- Masalah Kesehatan Lainnya: Risiko terkena kondisi seperti osteoporosis, infertilitas, dan bahkan pengembangan payudara (gynecomastia) dapat meningkat.

Setiap pria dapat mengalami gejala ini dengan intensitas yang berbeda, dan tidak semua pria akan merasakannya. Namun, ketika gejala mulai muncul, penting untuk tidak mengabaikannya.

Penyebab utama andropause adalah penurunan kadar testosteron yang disebabkan oleh berbagai faktor. Penuaan adalah penyebab yang paling jelas, tetapi ada juga faktor lain yang dapat mempercepat proses ini, seperti:

- Gaya Hidup Tidak Sehat: Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik dapat memperburuk penurunan hormon.

- Penyakit Kronis: Penyakit seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi dapat menjadi faktor pemicu.

- Stres dan Kesehatan Mental: Stres yang berkepanjangan dan depresi dapat memengaruhi keseimbangan hormonal.

- Obat-obatan Tertentu: Beberapa obat, termasuk steroid, dapat mengganggu produksi testosteron.

Mengetahui penyebab andropause dapat membantu pria memahami kondisi yang mereka hadapi dan mengambil langkah untuk mengelolanya.

Bagi pria yang mengalami gejala andropause, langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dapat dilakukan melalui tes darah untuk mengukur kadar testosteron. Jika gejala tidak terlalu mengganggu, perubahan gaya hidup sering kali dapat memberikan hasil yang signifikan. Perubahan Gaya Hidup adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi andropause. 

Dalam beberapa kasus, terapi hormon dapat dipertimbangkan, meskipun ini adalah langkah yang kontroversial. Terapi penggantian testosteron dapat membantu mengurangi gejala, tetapi juga membawa risiko tertentu, terutama bagi pria yang memiliki riwayat kanker prostat.

MYESHA FATINA RACHMAN | MEDICAL NEWS TODAY | HEALTHLINE

Pilihan Editor: Terapi Suntikan Testosteron

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

Berikut macam kebiasaan yang bisa membantu meredakan kecemasan dan stres di masa perimenopause, tetap aktif sepanjang hari.


Bagaimana Rasanya Hot Flashes dan Cara Mengatasinya?

10 hari lalu

Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Bagaimana Rasanya Hot Flashes dan Cara Mengatasinya?

Hot flashes dialami sekitar 70 persen perempuan pada satu waktu di masa transisi menopause. Bagaimana rasanya dan cara mengatasi?


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

13 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Istri Gordon Ramsay Menderita PCOS, Apa Penyebab dan Akibatnya?

32 hari lalu

(paling kiri) Gordon Ramsay bersama istri dan anak-anaknya. Foto: Instagram/@gordongram
Istri Gordon Ramsay Menderita PCOS, Apa Penyebab dan Akibatnya?

Istri Gordon Ramsay mengaku bermasalah dengan infertilitas setelah didiagnosis PCOS. Berikut penjelasan mengenai gangguan hormon ini.


Tips Olahraga Saat Masuki Menopause

40 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Olahraga Saat Masuki Menopause

Olahraga dapat menjadi alat untuk membangun ketahanan terhadap perubahan yang terjadi ketika masa menopause.


Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

45 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bau ketiak bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Kenali penyebab dan cara mengatasinya agar selalu segar sepanjang hari.


Kelebihan Minum Susu Kedelai Dibanding Susu Sapi, Apa Manfaat Jika DIkonsumsi Perempuan?

12 Agustus 2024

Susu kedelai. Pixabay.com/Big Fat Cat
Kelebihan Minum Susu Kedelai Dibanding Susu Sapi, Apa Manfaat Jika DIkonsumsi Perempuan?

susu kedelai memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi tubuh dibanding susu sapi, terutama jika dikonsumsi perempuan. Apakah itu?


Tips Atasi Rambut Rontok di Masa Menopause

12 Agustus 2024

Ilustrasi wanita dengan rambut rontok dan kusut. Freepik.com
Tips Atasi Rambut Rontok di Masa Menopause

Pakar kesehatan hormon membagi tips mencegah rambut rontok di masa menopause. Berikut di antaranya.


Penyebab Vagina Kering dan Cara Mengatasinya

7 Agustus 2024

Ilustrasi vagina. Shutterstock
Penyebab Vagina Kering dan Cara Mengatasinya

Vagina kering terutama disebabkan perubahan hormon, terutama menurunnya kadar estrogen di masa menopause, setelah melahirkan, atau menyusui.


Gejala Menopause yang Terasa di Mata

7 Agustus 2024

Ilustrasi mata kering. shutterstock.com
Gejala Menopause yang Terasa di Mata

Anda mungkin tak menduga gejala menopause juga bisa muncul di mata. Berikut beberapa di antaranya yang cukup mengganggu.