Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bruno Hasson Awalnya Hanya Sampingan  

image-gnews
Bruno Hasson. TEMPO/Seto Wardhana
Bruno Hasson. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO Interaktif, Seperti gunting makan di ujung. Peribahasa yang berarti "diam-diam apa yang diinginkan tercapai" ini cocok bagi Bruno Hasson. "Saat kecil, cita-cita saya jadi presiden atau astronot," kata President Director PT Sophie Martin Indonesia itu sambil tergelak ketika ditemui di bilangan Jakarta Selatan.

Hasson adalah pendiri Sophie Martin. Perusahaan fashion itu didirikan bersama istrinya, Sophie Martin, pada pertengahan 1990-an. Kini usaha milik warga negara Prancis ini berkembang besar dengan omzet mencapai Rp 700 miliar.

Padahal awalnya usaha ini hanya sampingan. Usaha utama lulusan Institut Pertanian Pemerintah Prancis ISTOM (Institut Superieur des Techniques d' Outre-Mer) ini adalah jual-beli alat industri pertanian, alat pengemasan, dan alat praktek dokter.

Menurut dia, Indonesia punya potensi untuk maju. Negerinya luas, populasi besar, biaya hidup murah. "Kompetitornya sedikit. Kalau mulai bisnis di sini lebih ringan," ujarnya.
Hasson datang pertama kali ke Indonesia pada 1989, saat mengerjakan tesisnya. "Saya senang di sini, saya balik dan bikin usaha di sini." Selama dua tahun pertama dia menjual berbagai peralatan tersebut. Kebetulan sang istri hobi mendesain tas. Maka, di sela mengelola bisnisnya, ia mulai menjajal usaha tas.

Dimulai dari lantai dua ruko di bilangan Wijaya Center, Jakarta Selatan, dia menjual tas. "Lantai satu buat jual peralatan baja, lantai dua buat jualan tas," ia mengenang. Kala itu, memasarkan produk fashion melalui pusat belanja cukup susah. "Di Jakarta, mal masih sedikit, apalagi di daerah."

Lalu ada seorang perempuan yang datang dan ngotot ingin memasarkan produknya di Bandung, Jawa Barat. "Saya tolak, tapi dia minta terus," Hasson bercerita. Setelah berkali-kali datang dan ditolak, Hasson akhirnya mengabulkan permintaan perempuan itu. "Ternyata laris."
Menimbang bahwa Indonesia itu luas berbentuk kepulauan dan aksesnya susah, dia memilih model penjualan langsung (direct selling). "Cara ini paling mudah dan efisien," ia menuturkan. Pada 1996, dia mulai berfokus di Sophie Martin.

Saat kerusuhan 1998, banyak orang asing meninggalkan Indonesia. Walau saat itu rumor kerusuhan berembus kencang, Hasson tetap bertahan di Jakarta. "Saya langsung tutup ruko, dan tidur di dalam sampai tengah malam," ujarnya.

Hasson justru mendapat berkah. Kompetitornya angkat kaki, Hasson bisa lenggang kangkung dengan Sophie Martin-nya. Nilai sewa properti di Jakarta juga turun drastis. Dia menyewa kantor di Hero, jalan Gatot Subroto, Jakarta, selama 10 tahun. "Mereka kaget, saya dikira orang gila."

Sebelumnya tidak ada yang menyewa 10 tahun sekaligus. Seiring dengan membaiknya ekonomi, harga sewa diubah tiap tahun. Kini dia memiliki kantor sendiri di Lebak Bulus.
Hasson juga nyentrik. Pada 2005, dia pernah mengetes sales manager di atas Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. "Salesman harus kuat fisiknya, dan harus semangat," kata dia. Dia beralasan, daripada cuma datang ke kantor dan wawancara kerja, pelamar diajak naik gunung, dan "Sampai di atas gunung, baru saya wawancara."

Walau sukses di bisnis, Hasson bukanlah keturunan orang bisnis. "Saya belajar sendiri," kata penulis buku How To be Successful in Asia ini. Ayahnya, Mario Hasson, adalah orang Mesir yang bermigrasi ke Prancis. Ayahnya meninggal ketika umur Hasson baru beberapa tahun. Ibunya, Helene Terrazzoni, bekerja sebagai kepala sebuah yayasan sosial.

Hasson tumbuh bersama ibunya. Karena itu, sosok sang ibu banyak berpengaruh baginya. Pelajaran yang paling berharga dari Ibunda adalah: Berbuatlah baik kepada orang lain. Jangan sakiti orang lain jika kau tak ingin disakiti.

Karena itu, dia memakai nama Helene sebagai nama yayasan sosial yang sedang dipersiapkannya. Kelak, yayasan ini akan membantu anak-anak miskin dan mereka yang membutuhkan. "Konsep yayasannya go green, membantu mereka untuk bisa hidup dengan usaha yang ramah lingkungan."

Indonesia sudah menjadi negeri kedua bagi Hasson. Keluarganya tinggal di Indonesia. Indonesia baginya adalah negeri yang indah dengan penduduk yang ramah. Namun tidak dengan Jakarta. "Jakarta is not good city," tuturnya.

Berderet masalah menghinggapi Ibu Kota, dari macet, polusi, mati lampu, masih sedikitnya green area, sampai masalah laut dan sungai yang jadi tempat sampah. "Terlalu banyak orang miskin, tapi banyak proyek mal." Namun Hasson sudah beradaptasi dengan macet. "Saya rasa saya tak sendirian, semua merasakan," ujar lelaki yang setiap bulan balik ke Paris ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini bisnis fashion-nya tak hanya berkembang di Indonesia. Maroko dan Filipina sudah dirambah. "Semua bahan dari Indonesia, kami ekspor ke sana." Kelak ia akan melebar sayap ke Vietnam dan Iran.
NUR ROCHMI


BIDOATA

Nama: Bruno Antoine Elie Hasson
Tepat dan Tanggal Lahir: Perpignan, Prancis, 21 Juli 1966
Kebangsaan: Prancis
Orang Tua: Helene Terrazzoni (ibu) dan Mario Hasson
Istri: Sophie Martin

Anak:
Victoire (putri, 11 tahun)
Mathilde (putri, 9 tahun)
Antoine (putra, 8 tahun)

Pendidikan: Master of Agronomy, ISTOM 1990

Karya buku:
How To be Successful in Asia

Fashion Branding

French Secret

Riwayat Pekerjaan:
1995-1997:
Bergelut berbagai bisnis di Indonesia, seperti mesin pengemasan, impor peralatan berat dari Eropa, khususnya baja, alat inseminasi sapi, dan kedokteran (uji bersalin).

1997-sekarang:
-Pendiri SOPHIE Paris Groups, induk PT Sophie Martin Indonesia (PT SMI).

-President Director PT Challenger Distribution Services Indonesia (PT CDSI), sebuah konsultan manajemen bagian dari SOPHIE Paris Groups.

-Direktur PT Karya Propertindo Investama, perusahaan yang bergerak di bidang properti.

NUR ROCHMI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

2 hari lalu

Mooryati Soedibyo. TEMPO/Tony Hartawan
Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.


Sekilas tentang Anita Roddick dan The Body Shop yang Dikabarkan Bangkut

45 hari lalu

Suasana pengunjung belanja di stan The Body Shop dalam Jakarta X Beauty 2023 part 2 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis, 14 Desember 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri
Sekilas tentang Anita Roddick dan The Body Shop yang Dikabarkan Bangkut

Didirikan Dame Anita Roodick pada 1976, The Body Shop dimulai dengan keyakinan sesuatu revolusioner, bisnis menjadi kekuatan untuk kebaikan.


Jelang Usia 60 Tahun, Elle Macpherson Ungkap Rahasia Bugar dan Awet Muda

58 hari lalu

Elle MacPherson. REUTERS/Stringer
Jelang Usia 60 Tahun, Elle Macpherson Ungkap Rahasia Bugar dan Awet Muda

Elle Macpherson mengungkapkan bagaimana menjaga penampilannya agar awet muda. Menurutnya, kecantikan di luar adalah refleksi kesehatan dari dalam.


Mitos Mak Lampir, Diangkat ke Sandiwara Radio hingga Film Horor

11 Februari 2024

Sandiwara radio Misteri Gunung Merapi. Wikipedia
Mitos Mak Lampir, Diangkat ke Sandiwara Radio hingga Film Horor

Sejumlah film horor tayang di bulan Februari 2024 ini, salah satunya Film Lampir.


Kemenkop UKM: Kesehatan dan Kecantikan jadi Sektor Unggulan Pengembangan UMKM

6 Februari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Kemenkop UKM: Kesehatan dan Kecantikan jadi Sektor Unggulan Pengembangan UMKM

Kemenkop UKM berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung lahirnya wirausaha yang inovatif, berbasis teknologi, dan bertahan.


Kian Banyak Anak Pakai Produk Perawatan Kulit Dewasa, Dermatolog pun Prihatin

26 Januari 2024

Ilustrasi perawatan kulit. Unsplash.com/Pressfoto
Kian Banyak Anak Pakai Produk Perawatan Kulit Dewasa, Dermatolog pun Prihatin

Dermatolog prihatin dengan semakin banyaknya pasien anak di bawah umur gara-gara produk perawatan kulit. Apa saja pemicunya?


Ingin Tampil Lebih Menawan, Perhatikan 5 Hal Berikut sebelum Operasi Plastik

20 Januari 2024

Ilustrasi operasi plastik. Freepik.com/Nensuria
Ingin Tampil Lebih Menawan, Perhatikan 5 Hal Berikut sebelum Operasi Plastik

Buat yang ingin tampil lebih cantik, ada lima hal penting yang perlu dirinci dan diperhatikan sebelum melakukan bedah kecantikan atau operasi plastik.


Jangan Asal Pakai, Begini Cara yang Benar Memakai Sunscreen

20 Januari 2024

Ilustrasi memakai tabir surya atau sunscreen untuk anak. Freepik.com
Jangan Asal Pakai, Begini Cara yang Benar Memakai Sunscreen

Penggunaan sunscreen menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.


Apa Arti Beauty Privilege? Ketahui Dampak yang Ditimbulkan

17 Januari 2024

Arti beauty privilege merujuk pada fisik seseorang yang cantik sehingga mudah diterima dan mendapat banyak kesempatan. Berikut ini dampaknya. Foto: Canva
Apa Arti Beauty Privilege? Ketahui Dampak yang Ditimbulkan

Arti beauty privilege merujuk pada fisik seseorang yang cantik sehingga mudah diterima dan mendapat banyak kesempatan. Berikut ini dampaknya.


Tren Perawatan Kecantikan Canggih yang Semakin Diminati di 2024

4 Januari 2024

Ilustrasi perawatan kecantikan. shutterstock.com
Tren Perawatan Kecantikan Canggih yang Semakin Diminati di 2024

Pakar mengungkapkan tren perawatan kecantikan pada 2024 menawarkan berbagai macam perawatan estetika inovatif, khususnya yang berbasis teknologi.