Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Remaja Obesitas Kekurangan Vitamin D  

image-gnews
4rd1.wordpress.com
4rd1.wordpress.com
Iklan

TEMPO Interaktif, Kekurangan Vitamin D biasa ditemukan pada remaja yang mengalami kegemukan. Demikian sebuah hasil penelitian yang dirilis di Journal of Adolescent Health via yahoohealth, Mei 2011.

Peneliti melakukan tes pada 68 remaja obesitas. Hasilnya ditemukan kadar vitamin D yang rendah pada semua remaja wanita atau sebesar 72 persen sedikit rendah dan 28 persen kekurangan. Sekitar 91 persen pada remaja laki-laki atau 69 persen rendah dan 22 persen kekurangan.

Setelah pengobatan, 43 dari remaja tersebut diukur kembali tingkat Vitamin D-nya. Hasilnya, secara umum tingkat vitamin D remaja tersebut mengalami kenaikan. Namun demikian, hanya 28 persen yang mencapai level memuaskan. Sementara sisanya, mesekipun telah dilakukan pengobatan berulang untuk Vitamin D, tetap tidak mencapai level normal.

Menurut peneliti, remaja obesitas kurang merespons pengobatan tersebut. Kemungkinan besar karena adanya fakta bahwa vitamin D terisolasi pada lemak tubuh. "Frekuensi rendahnya vitamin D pada remaja obesitas ini lebih tinggi dari penemuan sebelumnya dengan kelompok usia yang sama," ujar Dr. Zeev Harel, dokter anak spesialis pengobatan remaja pada Hasbro Children's Hospital di Providence, R.I, yang juga pemimpin penelitian ini.

Vitamin D dihasilkan kulit sebagai respons dari terpaparnya kulit dengan sinar matahari. Vitamin ini juga ditemukan di beberapa makanan, misalnya telur, ikan dan makanan siap saji seperti produk-produk susu dan sereal untuk sarapan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sangat mungkin untuk memperlihatkan hubungan antara kegemukan dan rendahnya Vitamin D secara tidak langsung," tulis laporan tersebut.

Menurut catatan para peneliti, fenomena obesitas saat ini diperkirakan mencapai 16.4 persen pada anak-anak dan remaja pada usia 10-17 tahun. Obesitas ini dapat memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dua tipe diabetes dan beberapa tipe kanker.

DEWI RETNO
 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

7 September 2020

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

Fase remaja merupakan kesempatan kedua untuk memperbaiki kualitas generasi mendatang, setelah tahap balita.


Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

13 Februari 2019

Ilustrasi penderita anemia. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

Remaja di Yogyakarta ternyata banyak yang melakukan diDet. Makanan yang tidak mengandung gizi seimbang bisa berakibat stunting.


Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

25 Januari 2019

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

Sebagian besar kematian pada remaja karena penyebab yang dapat dicegah, misalnya kecelakaan lalu lintas.


Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

20 Desember 2018

Ilustrasi remaja hang out.
Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

Masa remaja adalah masa di mana perilaku kaum remaja ingin mencoba hal-hal baru. Ini tanda perubahan seks primer dan sekunder remaja.


Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

10 Oktober 2018

Ilustrasi remaja hang out.
Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

Hari ini dunia memperingati World Mental Health Day atau hari kesehatan jiwa sedunia. Intip salah satu faktor kesehatan jiwa remaja.


19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

28 September 2018

Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

Secara global , 19 persen remaja di negara berkembang mengalami kehamilan sebelum usia 18 tahun. Banyak penyakit seksual yang menghantui remaja.


Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

17 September 2018

Ilustrasi remaja sedang konsultasi dokter. shutterstock.com
Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

Diet banyak dilakukan remaja. Diet membuat para remaja tidak mau mengkonsumsi makanan lebih bergizi.


Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

15 Mei 2018

Kiri ke kanan, Peter MacArthur- Duta Besar Kanada; Doddy Izwardi,-Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan; Eni Agustina,-Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan; Andrew O'Connell-Regional Director Nutrition International/Nutrition International5.      Allaster Cox-Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Australia
Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

Australia dan Indonesia memiliki masalah yang sama dalam hal gizi buruk. Apa saja persamaan masalah gizi itu?


Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

19 Februari 2018

Front Page Cantik. Orang Tua dan Remaja. Shutterstock
Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

Remaja adalah makhluk yang emosional. Perkembangan otak bagian depan yang belum sempurna menjadi salah satu penyebab emosi anak remaja belum stabil.


Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

28 Januari 2018

Ilustrasi remaja hang out.
Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

Media sosial dan tren menciptakan tekanan dan standar bagi remaja yang mengakibatkan krisis percaya diri.