Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Rijsttafel, Menu Bangsawan Belanda

image-gnews
nikmati sensasi rijsttafel, makan ala belanda
nikmati sensasi rijsttafel, makan ala belanda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rijsttafel menjadi menu andalan di restoran Oasis yang terletak di Jalan Raden Saleh, Jakarta.

Sebenarnya rijsttafel bukan sebuah nama makanan, melainkan cara makan yang pertama kali muncul saat era kolonial Belanda. Arti kata itu mungkin sederhana, yakni meja nasi. Tapi menu yang terhidang lebih dari nasi.

Di Oasis, setiap tamu yang memesan mendapat selusin jenis makanan yang berbeda. Jadi tamu membutuhkan waktu cukup lama untuk mengkonsumsi semua.

General Manager Oasis Restaurant O'om Mucharam Endi mengatakan, saat masa kolonial, menunya bisa sampai 40 macam. Semuanya dalam 40 piring dan dihidangkan oleh 40 pelayan.

“Jadi, di samping meja makan orang kaya Belanda dulu, bisa berjejer pelayan bawa makanan,” katanya kepada Tempo beberapa waktu lalu.

Makanan yang tersaji sebenarnya sangat sederhana. Ada nasi, sate, ayam goreng atau panggang, opor daging, rendang, kerupuk, sambal, tempe, dan tahu.

Sepintas makanan itu terlihat seperti menu makan di warung Tegal atau restoran Padang biasa. Tapi, O’om mengatakan, Oasis memiliki kelebihan dalam penyajiannya.

Pertama, pelayan yang mengantar 12 makanan adalah perempuan semua. Mereka akan berdiri sepanjang waktu makan sambil memegang piring. Kalau tamu ingin memakan makanan yang tersaji di salah satu piring, sang pelayan akan maju dan mempersilakan tamu mengambilnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara ini merupakan kebalikan dari rijsttafel aslinya, yang hanya memakai pelayan laki-laki alias jonges—pemicu kata jongos.

Perempuan menjadi pilihan, kata O’om, karena bisa membuat suasana lebih nyaman dan seperti di dalam rumah. Kenyamanan ini juga ditunjang oleh bangunan restoran yang bergaya kolonial klasik.

Bentuknya kotak dengan dua lantai dan jendela-jendela yang melengkung. Dindingnya berwarna putih. Balok-balok kayu jati terbentang menyangga di atap. Pemilik rumah ini awalnya seorang yang kaya, pemilik perkebunan, bernama F. Brandenburg van Oltsende.

Kedua, kelebihan dari restoran ini adalah soal tampilan. O’om mengatakan dibutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk menyempurnakan penampilan makan rijsttafel yang modern dan bisa diterima oleh tamu asing. “Sembilan puluh persen tamu kami orang bule,” katanya. Trial and error mereka lakukan, sampai terciptalah enam jenis menu rijsttafel. Secara bergantian, menu itu mereka pakai untuk satu minggu. Intinya, harus ada nasi, ayam, daging, hidangan laut, sambal, dan menu penutup.

Terakhir, tentu saja rasa. Tim dapur Oasis lebih mengutamakan memakai rempah-rempah alami tanpa penyedap rasa instan. Misalnya, pada sate, tidak terlalu pedas, dagingnya empuk, dan rasa gurih kuah kacangnya lebih ditonjolkan. Mereka juga memperhatikan soal warna. Ada hijau gado-gado, kuning dari nasi, merahnya sambal, dan putih oseng-oseng taoge dan tahu. “Jangan sampai yang terlihat cokelat semua,” kata O’om.

SORTA TOBING

Berita terpopuler lainnya:
Politikus PDIP Akui Sebarkan Pesan Berantai Kebakaran
Marzuki Alie Minta Warga Terima Pemimpin Non Muslim

Soal Kebakaran, Tim Foke-Nara Laporkan Politisi PDIP

Selebaran Megawati, Tim Jokowi-Ahok Cuek

Rusuh Sampang, Gubernur Diminta Tanggung Jawab

Tim Jokowi Minta Polisi Usut Video Koboy

Ibunda Pemimpin Syiah Sampang Kritis

Sepuluh Rumah Penganut Syiah Sampang Dibakar

Sebagai Ketua DPR, Marzuki Kampanyekan Foke-Nara

Bentrok Sampang, Djoko Suyanto Salahkan Ulama

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

7 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

9 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

10 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

11 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

13 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

15 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

23 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

25 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

28 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

28 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.