TEMPO.CO, JENEWA — Badan Dunia untuk Kesehatan (WHO) mengungkapkan lebih dari 350 juta penduduk dunia saat ini mengidap depresi. Laporan ini dilansir WHO Selasa 9 Oktober 2012, sehari sebelum Hari Kesehatan Jiwa Dunia.
“Ini bukan penyakit negara maju. Depresi merupakan fenomena global. Masalah ini muncul pada kedua jender dan pada masyarakat miskin maupun kaya,” kata Dr Shekhar Saxena, kepala bidang kesehatan mental dan penyalahgunaan zat adiktif WHO kepada wartawan di Jenewa.
Baca Juga:
Tidak ada kawasan yang bebas dari masalah ini. Bahkan Saxena menyatakan sekitar lima persen penduduk dunia kini tengah menderita depresi. Jumlah perempuan yang mengidap depresi dua kali lebih besar dibanding lelaki.
Saxena menambahkan, depresi pasca-melahirkan dialami oleh satu dari lima ibu melahirkan dan satu dari 10 ibu muda pengidap depresi tinggal di negara maju.
Depresi menurut definisi WHO adalah rasa sedih yang menetap lebih dari dua pekan dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Yang terburuk, depresi dapat memicu seseorang melakukan bunuh diri. “Sekitar satu juta orang di dunia bunuh diri setiap tahun dan separuhnya mengalami depresi,” ujar Saxena.
Masalah ini memang bukan hal baru. Tapi Saxena menegaskan, “Kita tidak melakukan apapun untuk menguranginya.” Petugas medis menurut Saxena harus bekerja keras untuk mengamati ciri depresi terutama pada anak kecil dan generasi muda. “Salah satu obat terbaik adalah curhat,” ucap Saxena.
L FRANCE 24 | SITA PA.
Berita Terpopuler:
SBY Bela KPK
Diberi Lampu Hijau, KPK Tancap Gas Kasus Simulator
Kasus Novel Baswedan Ditengarai Janggal
Misteri Kematian Calon Pengantin Kalibata (1)
Kasus Simulator SIM Sepenuhnya ''Milik'' KPK