TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan Sapardi Djoko Damono mengatakan sedang menyusun buku tentang tujuh pengarang wanita terbaik Indonesia. Menurut Sapardi, karya sastra ketujuh perempuan yang ia pilih itu punya ciri khasnya masing-masing.
“Tujuh orang itu betul-betul bagus,” kata Sapardi dalam acara peluncuran kumpulan cerpen Ayahmu Bulan, Engkau Matahari di BirdCage, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2012.
Satu nama yang ia pastikan masuk dalam tujuh pengarang wanita terbaik itu adalah Lily Yulianti Farid yang tak lain adalah pengarang Ayahmu Bulan, Engkau Matahari. “Satunya lagi Linda Christanty, lima lainnya masih rahasia,” kata Sapardi.
Sapardi mengatakan dia sangat serius dalam mengerjakan proyek buku ini. Saat ini, kata dia, jagat penulisan cerita di Indonesia dikuasai kaum perempuan. “Pengarang laki-laki enggak becus,” katanya.
Beberapa tahun belakangan ini, kata Sapardi, terjadi gejala yang unik dalam jagat sastra Indonesia. Yang laki-laki-nya lebih senang membuat puisi, sedangkan prosa justru didominasi perempuan. “Padahal, katanya puisi itu cengeng,” katanya.
Dia punya penjelasan mengapa pengarang perempuan lancar dalam menuturkan cerita yang aneh-aneh. “Itu karena kebiasaan gosip. Saya serius, gosip itu sastra,” katanya. Dan di luar sana, kata dia, setiap hari ada jutaan gosip yang perlu dicatat.
Hal itu juga dikuatkan dengan pengalamannya menjadi juri penulisan novel pada lima tahun lalu. Dari lomba itu, tiga pemenangnya adalah perempuan. Ini yang meyakinkan Sapardi untuk menyusun buku ini.
Sapardi belum mau menjelaskan kapan buku 7 Pengarang Wanita Terbaik Indonesia itu terbit. Saat ini, kata dia, penggarapan buku itu sudah berjalan 60 persen. Rencananya, tema tentang pengarang perempuan itu akan dia paparkan dalam ceramah di Taman Ismail Marzuki bulan depan. “Saya akan ceramah soal itu,” katanya.
IQBAL MUHTAROM
Berita Terpopuler:
2/3 Bintang Film Porno Jepang Jadi Pelacur
Gaji Menteri Tak Cukupi Kebutuhan Siti Fadilah
Kata Siti Fadilah Soal Uang ke Cici Tegal
FPI Tolak Wagub DKI Pimpin Lembaga Islam
Perwira Polisi Minta Maaf Setelah Curhat Soal KPK