TEMPO.CO, Amerika Serikat - Sering merasa tidak puas dengan bentuk atau keadaan tubuh sendiri? Hati-hati. Pasalnya, rasa tidak puas seperti itu dapat menjadi pemicu rusaknya kehidupan seks. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sex Medicine edisi terbaru menyatakan, sering merasa tidak puas dengan bentuk tubuh sendiri disebut gangguan kognitif terhadap citra tubuh (body appearance cognitive distraction).
“Kekhawatiran akan bentuk tubuh dapat mengganggu dan mengurangi frekuensi serta kualitas hubungan seks,” ujar Justin Lehmiller, ahli seksologi dari Universitas Harvard, seperti yang dikutip dari situs berita CNN, Selasa lalu. “Orang-orang seperti ini biasanya enggan memulai hubungan seks dan memilih untuk mengurungkan niat dalam berhubungan,” Lehmiller menambahkan.
Baca juga:
Pernyataan Lehmiller ini didukung sebuah penelitian aplikatif yang dilakukan oleh Fembido, produsen suplemen herbal, pada 2011. Dalam survei itu disebutkan, 52 persen perempuan yang merasa kurang percaya diri dengan tubuhnya enggan melakukan hubungan seksual.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan tim peneliti Universitas Harvard menyebutkan bahwa hubungan seksual yang baik dapat tercipta bila pasangan merasa puas dengan bentuk tubuh masing-masing. Lebih dari 660 pasangan yang disurvei menyatakan, mereka mendapat kepuasan seksual karena kepercayaan mereka terhadap pasangan dan tubuh mereka sendiri.
Para peneliti menemukan ada beberapa bagian tubuh tertentu yang tidak disukai seseorang yang dapat menimbulkan keengganan untuk melakukan hubungan seksual. Umumnya, anggapan yang sering timbul dalam pikiran wanita adalah perut yang terlalu besar dan payudara yang terlalu kecil.
“Ini memiliki efek negatif pada harga diri sebelum memulai hubungan seksual,” ujar Ian Kerner, konselor seks di New York, Amerika Serikat, kepada situs yang sama.
Biasanya, ketidakpuasan terhadap citra tubuh berlanjut ke penolakan-penolakan yang akan terjadi sebelum berhubungan seks. Mereka yang benci kepada bentuk tubuhnya sendiri biasanya mengajukan berbagai alasan untuk menghindari hubungan seks. “Kebanyakan lari ke kesibukan kantor atau bersembunyi di balik alasan terlalu lelah,” ujar Ami Levine, konselor seks lainnya.
Menurut Levine, berdasarkan teori respons seksual, manusia memiliki dua jenis respons. Pertama, respons terhadap hal-hal yang dapat menggairahkan; dan kedua, hal-hal yang menghambat gairah. Dengan mengetahui dua kontrol respons seksual ini tubuh seseorang dapat sadar dan belajar tentang respons terhadap sentuhan.
Karena itu, untuk mengatasi ketidakpuasan akan persepsi tubuh, Ian Kerner membagikan empat kiat sebelum berhubungan seks yang mungkin dapat meminimalkan ketidakpuasan seseorang akan citra tubuhnya. Pertama, mendengarkan musik sebelum bercinta dapat membuat seseorang terlepas dari pikiran-pikiran buruk. Tubuh menjadi lebih rileks, dan ritual seks pun menjadi lebih menyenangkan.
“Sebuah penelitian menyebutkan, sekitar 40 persen pasangan menganggap musik lebih membangkitkan gairah seksual dibandingkan bentuk citra tubuh pasangan mereka,” ujar Kerner.
Pasangan juga perlu meningkatkan kepercayaan diri mereka sebelum memulai hubungan. Sebab, tidak selamanya pasangan dipengaruhi oleh citra tubuh. Menurut Ami Levine, memang penting untuk mempertimbangkan faktor pendukung, seperti memakai pakaian dalam seksi atau menggerakkan tubuh di depan pasangan. “Namun, di balik semua itu, yang paling penting adalah Anda merasa nyaman dengan diri Anda,” katanya.
Saran terakhir sebelum memulai hubungan adalah menghindari perhitungan yang terlalu berlebihan. Sama halnya dengan perempuan yang tidak puas akan bentuk payudaranya, sebuah penelitian menyebutkan bahwa banyak pria yang juga tidak puas dengan ukuran penisnya. Padahal, sebenarnya, menurut Lehmiller, banyak pria yang melaporkan puas atas bentuk payudara pasangan mereka, dan banyak wanita yang juga melaporkan puas atas ukuran penis pasangan mereka.
“Hasil penelitian ini memberi tahu kita bahwa banyak orang yang khawatir akan bentuk tubuh mereka tanpa alasan yang baik,” kata Lehmiller. “Otak adalah organ seks terbesar yang dapat mengalihkan ketertarikan seks dari sekadar bentuk tubuh ke faktor lain, seperti cara bicara, fantasi, dan kecerdasan,” ujar Lehmiller.
CHETA NILAWATY | CNN NEWS
Baca juga:
Maharani Buka-bukaan Soal Kasus Sapi
Le Meridien Pastikan Maharani Ditangkap di Kamar
Terima Rp 10 Juta, Maharani: Saya Enggak Munafik
Luthfi Hasan Akhirnya Mengaku Kenal Ahmad Fathanah