Setelah ditangkap, ular-ular tersebut dicatat ukuran dan jenisnya. Baru kemudian ditangkarkan, dilepas ke habitat aslinya, atau di sekitar jalan tol. Semua pekerjaan ini membutuhkan waktu 5-7 hari. “Lamanya bergantung pada banyaknya ular. Kalau banyak, biasanya kami sebulan sekali ke tempat tersebut, sampai ular diyakini tidak datang lagi,” kata Andi lagi.
Sebetulnya, dari 250 jenis ular di Indonesia, hanya 5 persen yang berbisa dan mematikan, sehingga perlu dihindari. Selebihnya adalah ular-ular biasa yang tidak perlu dibunuh, tapi perlu dilestarikan. “Sebab, ular merupakan salah satu binatang yang merupakan bagian dari rantai kehidupan. Karena itu perlu dijaga keberadaannya,” kata Muhammad Ichya, staf penelitian dan pengembangan di Sioux.
CHETA NILAWATY
Topik Terhangat
Vonis Fathanah | Dinasti Banten | Roy Suryo Marah di Pesawat | Suap Akil Mochtar | Amnesti TKI |
Berita Terpopuler
10 Parfum Berkelas, Kesukaan Wanita seperti Atut
Pesaing Whulandary dari Honduras dan Nikaragua
Wirausaha Anak Dalam Kidpreneur Award 2013
Rancangan Stella, Peggy, dan Rinda: Magnet Wanita
Ini 10 Merek Parfum Kesukaan Ratu Atut