TEMPO.CO, Jakarta - Namanya terdengar sangar: FoodMonster. Basisnya di Surabaya. Tapi jangan membayangkan yang aneh-aneh, misalnya, monster yang doyan makan atau makanan berukuran monster alias besar. Ini hanya nama sebuah komunitas. Anggotanya pun sama sekali tak ada yang berwajah menyeramkan. Mereka adalah ibu-ibu muda yang memiliki kegemaran sejenis terhadap dunia masak, lalu berkumpul untuk berbagi.
Adalah Liliany Dewi bersama tiga rekannya, Monica Tan, Ary Ampama, dan Neny Anita, yang mendirikan komunitas ini pada Februari 2007. Semua bermula ketika Lia—panggilan akrab Liliany—melihat banyaknya mailing list (milis) seputar kuliner yang mayoritas didirikan oleh orang Jakarta. Lantas, ia merasa tertantang untuk mendirikan komunitas serupa bagi wilayah Surabaya. (baca juga: Mengenal Beragam Makanan Laut)
"Lama-lama, kami yang asli Surabaya bertemu di milis kuliner ini dan saling kenal, ngumpul bareng, dan akhirnya sampai muncul ide mendirikan FoodMonster," kata Lia, saat dihubungi Tempo, Selasa dua pekan lalu. Tujuan komunitas ini sederhana, yaitu memfasilitasi minat dan keinginan ibu-ibu pencinta topik kuliner untuk saling berbagi. Jumlah anggota komunitas ini terus bertambah, dari awalnya hanya 15 orang, kini ada sekitar 200 orang.
Salah satu agenda utama FoodMonster adalah mengadakan latihan memasak bareng. Biasanya kegiatan ini diadakan di rumah anggota secara bergilir. Sifatnya dari anggota untuk anggota. Artinya, tak perlu mendatangkan seorang chef untuk mengajari mereka karena banyak anggota FoodMonster yang memiliki bisnis kuliner rumahan. "Prinsipnya, for the power sharing," ucap Lia.
Nah, pada saat latihan bareng memasak inilah biasanya para anggota FoodMonster saling berbagi trik, tip, dan resep. Misalnya, ketika ada salah satu anggota yang mahir membuat ayam kodok, ia akan mengajari anggota lain agar menguasai cara pembuatannya. "Ini yang membuat para anggota menjadi termotivasi untuk mencoba menjual hasil dapurnya ataupun membuka bisnis kuliner," kata Lia.
Selain memasak bersama, komunitas FoodMonster mengadakan kegiatan lain, antara lain, piknik yang dikemas dalam family gathering, bakti sosial, wisata kuliner, hangout bersama, ataupun belajar fotografi dengan obyek masakan yang telah jadi. Komunitas ini juga sering mengadakan kegiatan yang tergolong besar, seperti mengadakan acara demo masak dengan mengundang chef professional. (Baca juga: Stres? Redakan dengan Makanan Ini)
EDWIN FAJERIAL
Berita terpopuler:
Gaya Musim Semi di London
Gaya Batik Jokowi, Seperti Dongeng Itik Buruk Rupa
Tetap Aksis dengan Gaya Bertopang Dagu
Cita Rasa Jawa Diulas Koran Ternama di Britania
Usia 29 Tahun Sudah Kena Alzheimer