TEMPO.CO , Jakarta: Seorang ibu mengadu bahwa ia merasa tempe yang ia beli di pasar saat ini sudah tidak berkualitas baik. "Beberapa kali saya beli tempe, ada rasa pahitnya," kata ibu itu dalam acara 'Bersama Membangun Gizi Menuju Konsumen Cerdas Mandiri' di Auditorium RRI, Jakarta, Minggu 15 Maret 2015.
Wanita berbaju hijau itu mengaku kesulitan melihat kesegaran tempe dan makanan yang biasa dijual di pasar tradisional. "Karena tidak tertulis informasi tentang produknya, saya tidak tahu makanan tradisional itu masih segar, sehat atau tidak," katanya.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sudaryatmo mengingatkan bahwa konsumen berhak mendapat pangan sehat dan bebas dari bahan berbahaya. "Bahan pangan segar ini bisa didapat dari pasar tradisional atau pun industri makanan olahan," kata dia. Ia pun meminta pemerintah lebih memberikan perlindungan dan pengawasan agar masyarakat tidak menjadi korban.
Wakil Ketua Bidang Kebijakan Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia Rachmat Hidayat memberikan beberapa tip bagaimana masyarakat Indonesia bisa menjadi salah satu masyarakat yang cerdas. Inilah tip itu.
1. Tempat Makan Bersih
Rachmat mengimbau agar masyarakat lebih kritis dalam memilih tempat makan. Faktor kebersihan bisa menjadi syarat umum apakah makanan yang dijajakan penjual itu segar atau tidak.
2. Harga Standar
"Kalau harganya jomplang dari harga standar pasar, Anda patut curiga," katanya. Ia meminta masyarakat bertanya mengapa bisa harganya jauh lebih murah dibanding di pasar lain. "Bila harganya terlalu jompang, ini indikator awal makanan itu tidak segar atau tercampur zat lain."
3. Kebersihan Pedagang
Kebersihan pedagang juga bisa menjadi standar penilaian konsumen apakah makanan itu segar atau tidak. Ia mengatakan seorang konsumen harus kritis, karena berbeda dengan membeli bahan olahan, konsumen tidak bisa menuntut penjual di pasar tradisional. "Kalau pasar tradisional kan susah menuntut, jadi masyarakat harus pintar" katanya.
4. Cek Internet
Murah dan gampangnya akses internet bisa juga menjadi cara masyarakat menimba ilmu tentang makanan segar di pasar tradisional. "Di Internet kan ketahuan perbedaan ciri makanan mengandung boraks dan tidak," katanya.
5. Eskperimen Kecil
Rachmat memberikan saran agar masyarakat melakukan eksperimen sederhana di rumah. Eksperimen pertama dengan sebuah kue basah yang dibiarkan di suhu ruangan hingga 3 hari. "Kalau tidak basi, makanan itu mencurigakan," katanya.
Percobaan kedua, ikan asin yang ditawarkan ke kucing. Bila kucing enggan memakannya, Anda patut curiga terhadap kandungan dan kesegaran ikan asin atau makanan lainnya.
MITRA TARIGAN