TEMPO.CO, Jakarta - Sih Kahono, peneliti lebah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, mengatakan pasokan madu domestik terancam menyusut seiring perambahan hutan yang semakin meluas dan konversi lahan pertanian. "Membuat sebaran bunga juga berkurang," katanya kepada Tempo, Selasa, 10 Maret 2015. Bunga merupakan penghasil nektar atau sari bunga yang menjadi pakan lebah.
Jika lebah kekurangan makanan, produksi madu akan seret. Sudiro, petani madu asal Jepara, Jawa Tengah, mengatakan paceklik bunga terjadi ketika musim hujan berkepanjangan. "Biasanya antara Desember hingga Mei," katanya.
Sih Kahono mengatakan paceklik bunga terparah terjadi pada 2010. Saat itu suplai madu domestik seret sehingga angka impor madu
melambung tinggi mencapai 15 ribu ton. Berdasarkan data tahunan Kementerian Perdagangan, impor madu rata-rata pada angka 2.000-2.300 ton per tahun. "Tidak menutup kemungkinan impor akan terus naik."
Saat ini paceklik bunga dirasakan petani madu budi daya seperti Sudiro. Pria 36 tahun itu biasanya memanfaatkan bunga pohon randu untuk koloni lebahnya. Namun, karena belakangan ini pohon randu tak berbunga, Sudiro berburu pohon lain hingga ke Wonogiri, Jawa tengah. "Dapat pohon sonokeling di dekat Waduk Gajah Mungkur," ujarnya.
Selama setengah bulan, Sudiro berbudi daya lebah Apis mellifera di sekitar kawasan pohon sonokeling. Hasilnya, Sudiro memanen dua setengah kuintal madu dari ratusan koloni yang disebarnya. Jumlah ini lebih rendah ketimbang masa pohon randu berbunga yang bisa menghasilkan setengah ton madu.
Paceklik bunga juga dialami petani madu hutan. Ketua Umum Jaringan Madu Hutan Indonesia Rio Bertoni mengatakan paceklik bunga di hutan tidak seburuk pada bunga budi daya pertanian. Paceklik bunga di hutan tidak merata sehingga madu hutan bisa dipanen sepanjang tahun. "Lokasinya yang berbeda."
Kuntadi, peneliti lebah dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Kementerian Kehutanan, mengatakan pasokan madu domestik mencapai 8.000 ton per tahun. Jumlah ini masih belum mencukupi kebutuhan madu. Direktur Utama PT Madu Pramuka Wawan Darmawan punya hitungan lain. Menurut dia, suplai madu lokal mencapai 15-20 ribu ton.
AKBAR TRI KURNIAWAN | AHMAD RAFIQ