Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Teknologi Bedah Katarak tanpa Pisau, Hanya 10 Menit

image-gnews
Sejumlah dokter melakukan operasi Katarak di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, 29 Juli 2015. Jumlah penderita katarak di Indonesia mencapai 2 juta orang dengan tingkat pertumbuhan 240 ribu per tahun. Tempo/ Aditia Noviansyah
Sejumlah dokter melakukan operasi Katarak di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, 29 Juli 2015. Jumlah penderita katarak di Indonesia mencapai 2 juta orang dengan tingkat pertumbuhan 240 ribu per tahun. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Katarak masih menjadi penyebab kebutaan nomor satu di dunia. Presiden Direktur Jakarta Eye Center Korporat Darwan M. Purba mengatakan Indonesia menempati peringkat kedua penderita katarak di dunia setelah Etiopia dan nomor satu di Asia Tenggara.

"Dulu Indonesia peringkat ketiga, tapi sekarang nomor dua," katanya di Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2015.

Penyakit ini disebabkan kekeruhan pada lensa yang membuat penglihatan menjadi buram, bahkan sampai buta. Akibat kekeruhan itu, cahaya tak bisa sampai ke retina.

Dulu operasinya begitu menakutkan. Dokter mesti membedah mata dengan pisau. Namun, dengan teknologi terbaru, hal menyeramkan seperti itu bisa dihindari. “Operasi sekarang menggunakan sinar laser,” ujar Direktur Medis Jakarta Eye Center Kedoya Setiyo Budi Riyanto.

Bladeless laser cataract surgery, atau operasi katarak tanpa pisau bedah, yang sudah digunakan sejak tiga tahun silam itu menggunakan sinar laser berbasis femtosecond. Sinar tersebut berasal dari inframerah yang mampu memotong dengan akurat. Jadi kini, kata Setiyo, untuk mengambil katarak, dokter tak perlu lagi menyayat separuh bagian di pinggir kornea. "Sayatannya sangat minimal, 1,8-2,2 milimeter," tutur Ketua Bedah Refraktif Surgery itu.

Setelah disayat, lensa katarak dihancurkan memakai jarum tip yang terhubung dengan mesin fakoemulsifikasi, yang menggunakan tenaga ultrasonik berfrekuensi tinggi. Mesin itu merupakan teknologi terbaru yang digunakan di Jakarta Eye Centre sejak tahun lalu. Lensa yang sudah dihancurkan tadi kemudian diairi dan disedot untuk membuang katarak. Jika sudah bersih, barulah lensa anyar ditanam.

Proses pembedahan tak berlangsung lama. Cukup kurang-lebih sepuluh menit, pasien tak perlu menginap di rumah sakit. Mereka bahkan langsung bisa membuka perban di mata sesampai di rumah. Mata pun bisa langsung dilatih, seperti untuk menonton televisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain cara pembedahan yang lebih maju, lensa tanam makin berkembang. Sebelumnya, dokter menggunakan lensa monofocal, seperti lensa aspheric yang bisa mengurangi bias, sehingga kualitas penglihatan lebih baik, dan lensa non-aspheric yang masih bias.

Sekarang ada lensa multifocal yang bisa mengoreksi penglihatan jauh dan dekat. Maka, jika menderita mata minus atau plus, pasien bisa langsung menanamkan lensa sehingga tak perlu memakai kacamata.

Kini, ada teknologi yang lebih baru lagi, yakni lensa toriq. Lensa ini berfungsi mengoreksi mata silindris. "Sehingga pasien yang sebelumnya menderita silindris bisa ikut dikoreksi, sehingga tak perlu menggunakan kacamata lagi," ucap Budi.

Ada berbagai macam penyebab katarak. Penyebab paling umum adalah menuanya usia. "Biasanya usia 50 tahun mulai katarak," Budi menambahkan. "Tapi kini usia 40 tahunan juga banyak yang mengalami."

NUR ALFIYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

19 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

40 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

49 hari lalu

Pemeriksaan katarak. Dok. KMN EyeCare
Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

BPJS Kesehatan menjamin pembiayaan operasi katarak bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).


Banyak yang Belum Paham Operasi Katarak, Begini Prosedurnya

20 Februari 2024

ilustrasi operasi katarak by istimewa
Banyak yang Belum Paham Operasi Katarak, Begini Prosedurnya

Salah satu masalah yang dipengaruhi usia adalah penglihatan, termasuk katarak. Cara mengatasinya adalah lewat operasi lensa mata.


Cegah Kebutaan Akibat Katarak dengan Deteksi Dini

4 Februari 2024

ilustrasi operasi katarak by istimewa
Cegah Kebutaan Akibat Katarak dengan Deteksi Dini

Katarak masih menjadi penyakit yang menghantui masyarakat Indonesia. Banyak yang datang ke dokter setelah alami kebutaan.


Cegah Kebutaan BNI Gelar Operasi Katarak di Indonesia Timur

15 Desember 2023

Cegah Kebutaan BNI Gelar Operasi Katarak di Indonesia Timur

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk didukung oleh Kementerian Sosial RI serta bekerja sama dengan Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia) Cabang Papua.


Waspada Beragam Penyakit Mata Terlebih Ketika Usia Lanjut, Termasuk Degenerasi Makula

11 Desember 2023

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Waspada Beragam Penyakit Mata Terlebih Ketika Usia Lanjut, Termasuk Degenerasi Makula

Seiring bertambahnya usia, kesehatan mata pun menurun. Inilah beberapa penyakit mata yang mungkin timbul ketika usia tak lagi muda.


Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis

2 Desember 2023

Pj. Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam, SH meninjau langsung pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukajadi Kabupaten Banyuasin, Kecamatan Talang Kelapa, Sabtu (02/12).
Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis

H. Hani Syopiar Rustam, SH meninjau langsung pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59.


Serba-serbi Anggur Crimson, Anggur Lezat Tanpa Biji Hasil Pemuliaan

9 November 2023

Buah anggur yang ditanam di taman anggur Bhabin. Dok. Istimewa
Serba-serbi Anggur Crimson, Anggur Lezat Tanpa Biji Hasil Pemuliaan

Anggur crimson sangat berhasil memikat hati pencinta buah dengan rasanya yang nikmat dan kandungan gizinya yang menyehatkan.