TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pameran buku The Big Bad Wolf Book Sale Jakarta yang dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) baru kali ini dilaksanakan di Indonesia dan mendapat perhatian luar biasa dari masyarakat. Masyarakat yang ingin mencari buku kini tidak perlu berdesakan lagi. Pasalnya, panitia penyelenggara pameran buku, yang sebelumnya hanya membuka hall 10, kini juga membuka hall 9.
"Lumayan nih sekarang, enggak kayak hari sebelumnya yang penuh sesak pada waktu libur. Saya sampai susah jalan karena tempatnya agak sempit dan banyak pengunjung yang juga yang mau beli," kata Imam, 36 tahun, salah satu pengunjung, Ahad, 8 Mei 2016.
Menurut Imam, pada Ahad lalu, ia bersama istrinya telah mengunjungi pameran The Big Bad Wolf Book Sale Jakarta. Namun, saat masuk untuk mencari buku yang ingin dibeli, ternyata di dalam gedung penuh pengunjung.
"Sekarang sudah enggak sempit lagi kayak minggu lalu, tapi dibuka dua hall. Namun pendingin udaranya kurang dingin, ya jalan nyari-nyari buku lumayan gerah, deh. Yang penting sudah tidak sempit milih bukunya," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo pada pameran The Big Bad Wolf Book Sale Jakarta, hall 9 dan hall 10 ramai dikunjungi warga. Tempat memilih buku juga bertambah luas. Namun pendingin udara di dalam ruangan tidak terasa dingin dan cenderung gerah.
Presiden Direktur Jaya Retail Uli Silalahi meminta maaf yang sebesar- besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi sehingga membuat pengunjung merasa kurang nyaman di dalam hall 9 dan hall 10. "Mohon maaf bagi pengunjung pameran buku The Big Bad Wolf Book Sale Jakarta atas ketidaknyamanannya. Ada gangguan teknis yang menyumbat saluran udara sehingga pendingin udara tidak berfungsi," tuturnya.
Menurut Uli, saat ini pendingin udara sudah selesai dibetulkan dan telah kembali normal seperti biasa. Pengunjung diharapkan tidak merasakan panas lagi saat mencari buku.
MUHAMMAD KURNIANTO