Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pahami Penyakit Diabetes Secara Benar, Ini Kata Dokter

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Ilustrasi diabetes. Shutterstock.com
Ilustrasi diabetes. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Dr Sandra Utami Widiastuti SpPD, mengatakan banyak mitos mengenai penyakit diabetes mellitus yang tak benar di masyarakat. "Sayangnya banyak masyarakat yang mempercayai mitos-mitos itu," ujar Sandra di Jakarta, Sabtu, 12 November 2016.

Mitos pertama yakni diabetes bukanlah penyakit  yang serius. Padahal faktanya diabetes menyebabkan angka kematian lebih tinggi daripada kanker payudara dan AIDS. Diabetes juga meningkatkan risiko hampir dua kali lipat untuk terkena serangan jantung. "Tidak ada istilah diabetes ringan, sebab semua tipe diabetes dapat meningkatkan komplikasi yang serius bila tidak diperhatikan dengan baik," katanya.

Mitos kedua yakni diabetes dapat dicegah. Padahal faktanya tidak semua diabetes dapat dicegah. Diabetes tipe satu merupakan kelainan autoimun sehingga tidak dapat dicegah. Sementara risiko terjadinya diabetes tipe dua dapat berkurang 58 persen dengan olah raga dan pola makan sehat. "Namun ada juga faktor risiko untuk mengidap diabetes tipe dua yang tidak dapat dicegah yakni faktor keturunan," kata dia.

Mitos ketiga yakni pasien diabetes dapat merasakan jika gulanya terlalu rendah dan terlalu tinggi. Faktanya, gula darah yang terlalu tinggi kadang bisa dirasakan seperti buang air kecil atau rasa haus berlebihan. Begitu juga gula darah rendah dapat dirasakan seperti rasa lapar, keringat dingin, mual atau pusing.  Namun semua itu tidak selalu dirasakan penderita diabetes. Untuk itu penting sekali melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.

Mitos selanjutnya adalah diabetes diturunkan menyilang yakni dari ayah ke anak perempuan atau dari ibu ke anak laki-laki. Padahal faktanya, baik anak perempuan dan anak laki-laki memiliki risiko yang sama apabila orang tuanya menderita diabetes. "Keluarga juga bukan satu-satunya faktor risiko, diabetes bisa dihindari dengan menjaga gaya hidup dan pola makan," ujarnya.

Sandra melanjutkan mitos selanjutnya adalah adanya diabetes tipe basah dan tipe kering. Padahal faktanya tidak ada diabetes tipe basah ataupun kering. Istilah itu muncul karena anggapan bahwa pada penderita diabetes terjadi penurunan berat badan yang drastis (kering), karena gula tidak dapat diubah oleh insulin menjadi energi pada sel tubuh. Sedangkan istilah, diabetes tipe basah muncul karena penderita diabetes seringkali mengalami luka yang sulit sembuh dan bernanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mitos berikutnya adalah rasa urine yang manis pada penderita diabetes. Hal itu tidak benar karena rasa urine penderita diabetes tidak manis," kata Sandra.  Kemudian ada juga mitos yang menyebutkan bahwa obat  gula tidak baik karena dapat merusak fungsi ginjal. Faktanya gula darah yang tidak terkontrol mengakibatkan gangguan fungsi ginjal.

Lalu, ada juga yang mitos yang menyebutkan bahwa diabetes dapat menular padahal faktanya diabetes bukanlah penyakit menular. "Mitos terakhir, yakni jika dokter menyarankan untuk menggunakan insulin artinya tidak ada harapan karena dipakai seumur hidup. Faktanya penggunaan insulin seumur hidup mutlak untuk penderita diabetes tipe satu. Pemberian insulin untuk tipe dua diberikan ketika obat oral tidak cukup untuk mengontrol gula darahnya atau pada keadaan tertentu," kata dia.

Disinggung apakah ada perbedaan kadar gula antara nasi panas dan nasi dingin, Sandra menjelaskan bahwa suhu tidak mempengaruhi jumlah kalori dari nasi tersebut. 

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 jam lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

2 jam lalu

Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Wayhomestudio
Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

Olahraga seperti mengangkat beban dapat membantu penderita diabetes memperbaiki kondisi kesehatan dan mengurangi obat-obatan.


11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi sereal. Unsplash.com/John Matychuk
11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

Para ahli lebih menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra proses alias makanan instan yang tidak memberikan nutrisi-nutrisi berharga.


Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

4 hari lalu

Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Palembang, menaiki tangga pesawat di Bandara Internasional Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 12 Mei 2024.  Sebanyak 450 jamaah calon haji asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Palembang diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah haji. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

Dengan memperhatikan hal-hal yang boleh dan tak boleh, jemaah haji dapat mengoptimalkan pengalaman ibadah haji mereka tanpa komplikasi kesehatan.


Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

4 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

Peneliti mengingatkan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 berisiko meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian


Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

4 hari lalu

Petugas memasangkan gelang kepada Jemaah Calon Haji (JCH) kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Makassar di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 11 Mei 2024. Sebanyak 442 JCH yang tergabung dalam kloter pertama embarkasi Makassar didampingi delapan orang petugas haji daerah dan petugas kloter telah masuk asrama haji setempat yang dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada Minggu (12/5) melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

Dengan persiapan dan pengelolaan diabetes yang baik, penderita diabetes dapat menjalani ibadah haji tanpa mengganggu kesehatan.


Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

5 hari lalu

Seorang perawat beristirahat saat bekerja pada shift malam di sebuah rumah sakit di Cremona, Italia, 8 Maret 2020, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. Francesca Mangiatordi via REUTERS.
Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.


Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

5 hari lalu

Beberapa calon jemaah haji menjalani pemeriksaan di Asrama Haji Donohudan Boyolali sebelum berangkat ke Tanah Suci, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan penderita diabetes yang akan menunaikan ibadah haji menuru spesialis penyakit dalam.


Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

5 hari lalu

Ilustrasi kaki. Unsplash.com/Jan Romero
Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

Penderita diabetes bisa mengalami masalah kesehatan kalau tidak memperhatikan kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi pada kaki saat ibadah haji.


Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

Jemaah haji dengan diabetes diminta mengatur pola makan agar kadar gula darah stabil selama beribadah di Tanah Suci.