TEMPO.CO, Jakarta - Gula bisa menjadi tema pertengkaran antara pasangan artis Pongki Barata dan Sophie Navita. Memergoki Pongki diam-diam memasukkan gula ke cangkir kopi bisa memantik huru-hara bagi Sophie.
Sophie memang sedang perang terhadap gula. Aktris kelahiran 10 November ini mengatakan banyak orang yang berpikir bahwa mengkonsumsi gula tidak masalah bila tidak terlalu banyak. Namun menurut Sophie, seseorang tidak akan tahu apakah kadar gula yang dikonsumsi seseorang sudah cukup atau belum.
Aktivis makanan sehat ini mencontohkan kebiasaan seseorang dalam sehari. Pada pagi hari, bisa saja orang minum kopi pakai gula pasir. Malamnya, si bos ulang tahun sehingga orang yang sama akan makan kue yang manis. Siangnya, orang itu ditraktir rekan kerja makan nasi kotak. “Nasi dari beras putih di nasi kotak itu gula juga. Jadi, saat Anda bisa menghindarkan diri dari gula betulan, marilah menghindar,” kata Sophie yang mendisiplinkan gaya hidup sehat di keluarganya. Baca: 5 Cara Mendapatkan Manfaat Maksimal Sayur dan Buah.
Sophie pun mengubah gula yang ada di rumahnya dengan madu atau gula kelapa. Tak hanya gula yang raib dari kediamannya, televisi pun absen. Dua tahun lalu saat masih menetap di Jakarta, televisi di rumah rusak. Lantaran sibuk, Sophie maupun Pongki tak sempat menghubungi teknisi.
Seminggu, dua minggu, sebulan berlalu. Anehnya, mereka sekeluarga merasa baik-baik saja. Saat pindah ke Bali dan tak ada televisi di rumah, anak-anak tidak komplain. Toh, akses informasi dan hiburan masih bisa didapat via ponsel cerdas setiap akhir pekan.
Hanya akhir pekan karena Senin sampai Jumat, Rangga dan Radya homeschooling berdasarkan kurikulum yang dibeli Sophie secara daring. Gurunya pun adalah Sophie dan Pongky. Ia berharap homeschooling bisa membuat anak anak mereka belajar sendiri ketika sudah remaja. Baca: Sophie Navita Yakin Hati yang Gembira Adalah Obat
Alasan lain bagi Sophie, lingkungan kehidupan saat ini sudah sangat bising. Di kamar waktu malam saja, sudah berisik karena notifikasi ponsel cerdas berbunyi dalam hitungan detik. “Jadi, saya memakai kesempatan ini untuk mengurangi polusi suara. Salah satunya, dengan tidak punya televisi,” tutup dia.
TABLODI BINTANG