Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dot Hambat Perkembangan Emosi Bayi  

image-gnews
ehowcdn.com
ehowcdn.com
Iklan

TEMPO.CO  -  Orang tua yang ingin anaknya tidak mengalami kelambatan pertumbuhan, sebaiknya tidak memberikan dot pada bayi mereka. Walaupun dot satu-satunya alat yang bisa meredakan tangis anak.

Sebuah penelitian baru dari Universitas Wisconsin-Madison menyebutkan, bayi yang sering menggunakan dot akan mengalami gangguan perkembangan dan emosi.

"Dot membatasi perkembangan emosional bayi karena membatasi mereka untuk meniru ekspresi wajah orang lain," ujar Paula Niedenthal, Professor Psikologi dari University of Wisconsin-Madison, Kamis, 20 September 2012. Padahal, meniru adalah cara yang paling efektif bagi bayi untuk membantu memahami emosi dan perasaan orang lain.

Penelitian ini menunjukkan, bahwa dengan dot di mulut, bayi tidak bisa tersenyum, cemberut, atau menggambarkan emosi di wajah mereka. Alur emosi mereka terhambat oleh alur dot di mulut dan banyak orang tua yang tidak mengetahu atau membaca ekspresi mereka.

Meski begitu, dot tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap bayi perempuan. Menurut sebuah penelitian di Jurnal Dasar dan Psikologi Terapan, bayi perempuan yang menggunakan dot, lebih mampu mengekspresikan wajah mereka, dibandingkan bayi laki-laki.

Dalam menguji dampak penggunaan dot, Niedenthal melakukan tiga kali pengujian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan dot dan pengelolaan emosi para bayi yang tersebar di Amerika dan Perancis.

Dalam penelitian pertama ditemukan hasil, 6 dari 7 bayi yang menghabiskan masa kecil mereka dengan dot di mulut, kurang mampu menirukan atau menunjukkan ekspresi wajah, ketika ekspresi mereka dalam video ditampilkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian kedua adalah skoring yang dilakukan terhadap bayi atau balita yang selalu menggunakan dot dalam setiap pergaulannya. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa anak-anak yang menggunakan dot tidak mampu berempati dan berinteraksi dengan teman sebayanya, karena terlalu sibuk dengan dot mereka.

Penelitian ketiga yang dilakukan adalah penelitian yang dilakukan sekelompok mahasiswa untuk menilai tingka kecerdasan seseorang terutama dalam mengambil keputusan. Orang-orang yang menggunakan dot ketika masih kecil, memiliki nilai yang rendah dalam hal mengambil keputusan.

Meskibegitu, Joseph Campos, Professor Psikologi dari University of California menyatakan, hasil penelitian atas dampak pemakaian dot harus dilakukan lebih lanjut. "Penggunaan dot terhadap perkembangan emosi merupakan hal yang menarik dan menantang untuk didalami," ujarnya.

Campos melanjutkan, tidak semua peneliti setuju atas hasil yang didapat dalam penelitian yangmenghubungkan perkembangan emosi dengan penggunaan dot. Apalagi dampak negatifnya hanya terjadi pada bayi laki-laki. "Menemukan mengapa bayi perempuan tidak terpengaruh secara emosional atas penggunaan dot, adalah tantangan bagi Neadhental selanjutnya," kata Campos.

CHETA NILAWATY | ALASKA DISPATCH

Terpopuler:
Ini Ajangnya Para Gentlemen

Memagari Si Kecil dari Penculikan Anak

Kenali Jenis Gangguan Tidur Anak Anda

Pria Rentan Kena Stroke dari Orang Tua Bercerai

Lawan Stres dengan Meditasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.