TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata vampire? Tentu sosok drakula pengisap darah yang menyeramkan yang siap mengisap darah Anda. Atau bisa jadi terbayang para vampire nan rupawan seperti di film Twilight. Tetapi yang ini Anda akan dibuat berdecak kagum bahwa dunia kecantikan saat ini sedang tren dengan vampire facelift. Apakah itu?
Di bidang kecantikan para bintang dunia, terutama di ajang bergengsi Oscar, beberapa waktu lalu para pesohor banyak yang memakai treatment ini. Sebut saja Kim Kardashian, Kristen Steward, dan Sharon Stone. “Vampire facelift adalah perawatan kecantikan yang berasal dari darah segar milik pasien sendiri,” kata dokter Deby S Vinski yang ditemui Tempo, Selasa malam, 23 April.
Dokter yang mendapat julukan the Queen of Anti-aging Indonesia dari WOCPM yang berpusat di Paris ini mengatakan di kliniknya, Perfect Beauty, yang berlokasi di kawasan Permata Hijau, Gandaria, dan Pondok Indah melayani perawan vampire facelift. “Treatment kecantikan ini tidak seseram namanya dan sama sekali tidak melibatkan drakula atau sebangsa vampire mana pun. Yang ada hanyalah darah segar Anda yang saya suntik untuk menghasilkan wajah cantik awet muda,” katanya.
Deby juga menjelaskan perawatan ini berupa prosedur nonbedah dengan menggunakan terapi suntikan cocktail berupa substansi cairan seperti gel-platelet rich fibrin matrix (PRFM)- yang berasal dari darah sendiri. Kemudian disuntikan ke berbagai area target di wajah dengan tujuan facelift peremajaan kulit, menghilangkan dan mengurangi kerutan.
Dia menerangkan yang baru dari perawatan ini tidak sama dengan PRP yang sudah ada. Pada PRP biasanya hanya berupa plasma darah yang diperkaya dengan platelet. Tetapi yang ini, kata Deby, PRP yang diperkaya atau diregenerasikan lagi dan berubah menjadi PRFM yang diperkaya dengan thrombin, calcium chloride, sehingga PRP berubah menjadi viscous gel (PRFM).
“PRFM ini mengandung banyak stem cell dan growth factors atau cytokines. Nah, PRFM inilah yang kemudian diinjeksikan ke wajah dan leher yang digunakan seperti filler yang biasa disuntikan untuk treatment kecantikan,” ujar Deby.
Dia menegaskan bahannya adalah PRP yang diregenerasi lebih lanjut supaya ada manfaat antipenuaannya. Dengan demikian Deby mendefinisikan vampire facelift merupakan metoede kedokteran tanpa bedah dengan menggunakan darah segar milik sendiri yang akan diproses secara steril, tertutup, lalu dicampurkan dengan zat tertentu menghasilkan stem cell alami dari tubuh PRFM. Kemudian disuntikkan ke area wajah dan leher untuk peremajaan, mengurangi kerutan dan menambah kolagen secara signifikan. Dalam waktu singkat, wajah akan terlihat muda dan kencang kembali.
Perawatan ini memang terbilang baru dan menjadi tren di dunia. Untuk Indonesia, Deby mengatakan dirinya yang pertama kali memperkenalkan perawatan ini kepada kliennya sejak beberapa tahun lalu. “Yang ada selama ini hanyalah PRP biasa, baru dua tahunan PRFM melalui vampire facelift,” ujarnya.
HADRIANI P