TEMPO.CO, Jakarta - Koleksi Stephanus Hamy tampil membuka Fashion Extravaganza dalam Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2014, pada Jumat, 16 Mei 2014 di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta. Menghadirkan kolaborasi indah batik Minang dan tenun Sulawesi, bertajuk Sumatra to Sulawesi.
Hamy memang dikenal sebagai perancang yang konsisten mengeksplorasi kain-kain lokal Indonesia. Pasca mengalami stroke pada Juli 2011, semangat Hamy tak surut untuk tetap berkarya. Hamy yang merupakan anggota Ikatan Peranggota Ikata Pengusaha Mode Indonesia (IPMI) mengeskplor batik Minang dan tenun Sulawesi.
Hamy yang pernah mengenyam pendidikan mode di American Academic Fashion Major in College Level, Paris ini menyajikan berbagai aneka busana seperti dress, celana, jaket, rok, kulot hingga selendang. Selama ini, karya-karyanya dikenal etnik, manis dan feminin.
Pemilik label first line Stephanus Hamy Studio dan second line brand Hamy Touch for Ladies dan Hamy Culture for Ethnic ini menghadirkan koleksi busana bermotif rumah gadang, geometris dan floral dengan warna cerah dengan bahan sifon.(Baca : Inspirasi Ranah Minang Karya Stephanus Hamy)
Pada tenun Sulawesi, Hamy menggunakan tiga varian yang digunakan yaitu tenun Tolaki, tenun Mekongga, dan tenun Buton yang dikemas dengan rancangan sangat feminin.
Baca Juga:
Perancang berkulit putih inipun menampilkan teknik pacth atau penggabungan motif dengan memakai aneka bahan seperti renda, katun, dan sifon. Pada karyanya ini terlihat kesan playful dengan penambahan kalung-kalung mote.
Hamy juga menyajikan busana berbentuk cape maroon dengan aplikasi tenun nuansa biru berpadu dress lipit hitam dan rok berlapis merah. "Saya menampilkan jaket tenun motif kotak ditambahkan dress tenun motif garis horizontal dengan warna segar seperti oranye," kata dia.
HADRIANI P
Berita Terpopuler
Remaja Jakarta Perbesar Dada dengan Fat Transfer
Dari Bisnis FO ke Restoran dan Kafe
The Summit Bistro, Resto dan Kafe di Bukit
Desainer Bollywood Gelar Fashion Show di Jakarta