TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan dunia mode di Indonesia tak hanya menjadi milik para perancang senior. Kehadiran para perancang muda pun mendapat perhatian dan tempat di hati masyarakat dan pencinta mode Tanah Air. Pada Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2014, berlangsung ajang pencarian bakat perancang muda pada Jumat, 31 Mei 2014, melalui Next Young Promising Designers dengan tema "Embracing Hand Woven The Indonesia Heritage" bekerja sama dengan Cita Tenun Indonesia (CTI).
Melalui proses pendaftaran yang berlangsung pada 10-21 Maret 2014, sesuai dengan temanya, para perancang muda ini diberi kesempatan membuat sketsa dan rancangan kreasi yang memakai bahan dasar kain tenun Indonesia. Setelah melalui serangkaian proses seleksi para tim penilai, terpilih sepuluh finalis yang diberi kesempatan memperlihatkan rancangan mereka di area Fashion Village koridor lantai dasar Mal Kelapa Gading 5, Jakarta Utara, sejak 16 Mei lalu. (Baca: Busana Muslim, dari Romantis, Etnis, hingga Glamor)
Pada hari Sabtu, 31 Mei 2014, sepuluh finalis ini diberikan lagi kesempatan mempresentasikan karyanya dan dinilai oleh dewan juri, yaitu Aida Nurmala, Dhanny Dahlan, Didi Budiardjo, Koestristuti, Ninuk M. Pambudy, Rian Salmun, dan Sandrina Satar.
Cut Meutia, Deputy Chairman JFFF 2014, mengatakan ajang ini merupakan inspirasi para perancang kawula muda. "Ajang ini memberikan kesempatan kepada para perancang muda untuk unjuk diri dan berkarya di Next Young Promising Designers di JFFF 2014," ujarnya.
Meutia berkata, "Tujuannya adalah mendorong para perancang muda Indonesia sebagai regenerasi pelaku mode di Indonesia untuk memakai kain-kain lokal yang disediakan Cita Tenun Indonesia demi mengangkat kain khas Nusantara untuk produk yang mereka hasilkan," kata Meutia.
Baca Juga:
Adapun sepuluh finalis itu adalah Audrey Aledya Chaerunnisa, Fransica Tan, Dewi Christina, Twinunda, Felisa Aprilia, Yiyie Stenny Agustine, Putu Surya Triana Dewi, Dinar Amanda, Ninittte Marasuch, dan Qurnila Harmas. Para perancang muda ini memakai tenun Garut, Bali, Lombok, songket Padang, dan tenun Sambas.
HADRIANI P.