TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menganggap susu mentah bisa mempertahankan nutrisi penting yang hilang dalam proses pasteurisasi. Sebagian lain mengatakan susu mentah lebih mudah dicerna, membantu memulihkan mereka yang menderita asma dan eksim, serta membantu membangun kekebalan alami.
Namun para ahli memperingatkan bahwa susu mentah berpotensi mengandung bakteri dan orang-orang harus berhati-hati mengkonsumsinya.
Baca Juga:
Baca juga: 9 Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Saat Sakit
Sekalipun risiko sakit biasanya kecil, susu mentah bisa membawa bakteri berbahaya dan kuman lain yang dapat membuat Anda sangat sakit. Jika Anda cukup beruntung tak mengalami sakit setelah minum susu mentah, Anda hanya mengulur waktu hingga nantinya mengalami diare, kram perut, dan muntah. Pada kasus yang jarang terjadi, konsumsi susu mentah bisa mengganggu ginjal, menimbulkan kelumpuhan, bahkan kematian.
Susu mentah adalah susu dari sapi, kambing, domba, atau binatang lain yang belum dipasteurisasi. Hal ini berarti bahwa susu (serta setiap mentega, keju, atau yoghurt yang terbuat dari itu) belum dipanaskan dan cenderung belum diatur untuk membunuh bakteri berbahaya, seperti E coli.
Baca Juga:
Teknologi pasteurisasi susu baru muncul pada 1800-an dan merupakan cara yang efisien untuk memastikan susu bisa bertahan lama dan menghilangkan beberapa risiko negatif.
Lembaga pengawasan makanan di Amerika Serikat (FSA atau The Food Standards Agency) telah memperingatkan bahaya susu yang belum diolah. Sebuah studi di Amerika juga mengklaim bahwa susu mentah membuat orang 100 kali lebih mungkin mengalami sakit dibandingkan mereka yang mengkonsumsi susu yang telah dipasteurisasi.
Menurut FSA, yang terbaik adalah menghindari produk susu mentah, terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sedang hamil. Bayi dan anak-anak juga disarankan menghindari konsumsi susu mentah. Demikian dilansir The Sun.
ANTARA
Baca juga:
Lima Kunci Agar Perut Tak Buncit
5 Gelas Air Putih, Risiko Serangan Jantung Turun 41 Persen