TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan menjelajah alam dengan mendaki gunung menjadi hobi mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault sejak muda. Adhyaksa mengatakan selalu ada sesuatu yang dia peroleh ketika mendaki gunung.
"Dengan mendaki, alhamdulillah pikiran saya menjadi jernih dan persoalan hilang," ucapnya pada Rabu, 15 Februari 2017. Selain itu, menurut Adhyaksa, dengan mendaki gunung, dia dapat menikmati ciptaan Tuhan. (Baca: Mereka Sukses Tanpa Kantor! Begini Ceritanya)
Bagi Adhyaksa, ketika seseorang semakin mencintai alam, ia kian cinta pula kepada sang pencipta. "Hampir tiap bulan naik gunung. Kalau sedang tidak musim ombak, saya juga biasa main jet ski," ujarnya.
Adhyaksa menuturkan, saat naik gunung, tantangannya adalah melawan diri sendiri atau ego. Dia berpesan, naik gunung bukan berarti menaklukkannya, tapi menikmati keindahannya.
Karena itu, dia menyarankan, jika capek, jangan memaksakan diri. Kebanyakan orang yang mengalami kecelakaan, bahkan meninggal, saat mendaki karena memaksakan diri. Mereka memaksakan kemampuannya hingga akhirnya celaka.
"Diri kita ada batasnya. Saya di umur 53 tahun kalau naik gunung menggunakan alat pengukur detak jantung heart rate monitor. Bila jantung saya berdetak 140 per menit, saya harus berhenti. Setelah normal di angka 100 detak per menit, baru saya lanjutkan lagi," katanya.
Adhyaksa berujar, naik gunung bisa menjadi cara menularkan semangat kepada generasi muda. "Kami yang tua-tua ingin punya generasi muda yang semangat, sebagaimana kami dulu," ucapnya.
BISNIS
Berita lainnya:
Bingung Cari Solusi Baru dan Unik? Ini Triknya
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya
Memahami Jenis Epilepsi dan Terapi yang Tepat