Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengantuk Saat Mengemudi Sangat Berbahaya! Simak Faktanya

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi mengantuk saat menyetir. Shutterstock.com
Ilustrasi mengantuk saat menyetir. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengemudikan kendaraan dalam keadaan mengantuk tidak dianjurkan di negara mana pun. Di Indonesia, pengemudi yang mengantuk sering terlibat kecelakaan yang tidak hanya mencederai atau membunuh pengemudi itu sendiri, melainkan orang lain.

Di Amerika Serikat, lebih dari 6.000 orang tewas akibat pengemudi yang mengantuk. Setiap bulan, jutaan pengemudi di negeri itu membawa kendaraan sambil tertidur dan 15 persen kecelakaan yang terjadi diakibatkan supir mengantuk. Demikian laporan penelitian yang dimuat di jurnal Sleep.

Baca juga: Kardiovaskuler Lebih Berbahaya dari Kanker? Ini Kata Ahlinya

Terkadang, kondisi diperburuk dengan pengaruh alkohol. Karena kondisi yang tidak waspada itu, reaksi dan refleks menjadi lambat serta kemampuan mengambil keputusan dan perkiraan melemah.

Tidur cukup setiap malam adalah salah satu kunci menghindari rasa kantuk di jalan. Bila tidak memungkinkan, berhenti sebentar di tempat peristirahatan dan tidur beberapa menit sudah cukup membuat kondisi segar kembali.

“Bila Anda merasa mengantuk ketika mengemudi, berhentilah sekitar 20-30 menit di tempat yang aman dan tidur sebentar. Bisa juga mengatasinya dengan minuman berkafein dan dikombinasikan dengan tidur sebentar. Cara ini sudah terbukti mampu meningkatkan kewaspadaan secara ilmiah, tapi hanya untuk periode yang singkat,” ujar peneliti Stephen Higgins kepada Fox News.

Untuk penelitian ini, Higgins dan timnya mempelajari data dari penelitian mengenai kantuk yang pernah diterbitkan sebelumnya untuk mengetahui penyebab masalah ini dan cara mencegahnya. (Baca: Gula atau Kolesterol yang Berbahaya? Begini Jawab Pakarnya)

Gaya hidup juga ikut mempengaruhi rasa kantuk itu, misalnya jam kerja yang panjang atau tidak teratur, bekerja di malam hari, atau menekuni beberapa jenis pekerjaan. Para penggemar kehidupan malam juga termasuk orang yang sering mengantuk di jalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada pula yang mengantuk akibat pengaruh obat-obatan. Banyak pula yang tetap mengemudi meski sedang lelah karena terpaksa. Melakukan perjalanan yang jauh juga sering menyebabkan mengantuk.

Para peneliti mengumpulkan data kecelakaan di jalan tol di Amerika Serikat pada 2010. Hasilnya, mereka menemukan fakta bahwa telah terjadi 32.999 kecelakaan fatal dan 3,9 juta kecelakaan yang menyebabkan cedera.

Kecelakaan fatal akibat pengemudi yang mengantuk tercatat ada 5.445 kasus dan yang tidak fatal 510.900 dengan kerugian mencapai US$ 109 miliar per tahun berdasarkan data pada 2010.

“Mengantuk adalah salah satu faktor penyebab kesalahan pengemudi dan kecelakaan yang mengancam nyawa. Bila tidak bisa dihindari, cobalah meminimalisir akibatnya dengan selalu memakai sabuk pengaman, membatasi kecepatan, hindari penggunaan telepon seluler, beri tanda ketika akan membelok, berjalan di sisi kanan (di Indonesia di kiri), dan jangan makan atau minum saat mengemudi,” ujar dr Donald Redelmeier, peneliti di Universitas Toronto, Kanada.

PIPIT

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Earphone Bisa Merusak Pendengaran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

6 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

14 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

15 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

16 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

16 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

16 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

20 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.