Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hanya Butuh Dua Pekan, Kolera Tewaskan 51 Orang di Yaman

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Sejumlah anak-anak yang terinfeksi kolera berada di lorong rumah sakit di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2017.  REUTERS/Khaled Abdullah
Sejumlah anak-anak yang terinfeksi kolera berada di lorong rumah sakit di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Iklan

TEMPO.CO, Sanaa, Yaman - Wabah kolera di Yaman telah menewaskan 51 orang dalam dua pekan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan sebanyak 2.752 kasus dugaan kolera muncul sejak 27 April 2017. Semua kasus tersebut dilaporkan dari 10 provinsi, termasuk Ibu Kota Yaman, Sanaa, kata pernyataan itu.

"Kami sangat prihatin dengan kemunculan kembali kolera di seluruh beberapa daerah Yaman dalam dua pekan belakangan. Berbagai upaya harus ditingkatkan sekarang untuk mengekang wabah itu dan menghindari peningkatan dramatis kasus penyakit diare," kata Dr. Nevio Zagaria, Wakil WHO di Yaman, Kamis, 11 Mei 2017.

Baca: Meningitis Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Nigeria

WHO menyatakan peningkatan kasus kolera terjadi saat sistem kesehatan di Yaman yang sudah lemah berjuang dalam cengkeraman konflik selama dua tahun terakhir. "Prasarana penting, termasuk instalasi kebersihan dan air "ambruk", sehingga membuat peluang bagi penyebaran penyakit diare," kata Zagaria.

Cuaca juga memainkan peran. WHO menyatakan patogen yang mengakibatkan kolera lebih mungkin menyebar dalam cuaca yang lebih hangat dan hujan lebat baru-baru ini telah menghanyutkan tumpukan sampah yang berserakan ke sumber air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wabah kolera di Yaman diumumkan oleh Kementerian Kependukan dan Kesehatan Masyarakat Yaman pada 6 Oktober 2016. WHO memperkirakan 7,6 juta orang tinggal di daerah dengan resiko tinggi penyebaran kolera.

Perang terjadi di Yaman antara milisi Syiah Al-Houthi, yang bersekutu dengan Iran dan didukung oleh pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, dan musuh mereka --pemerintah Presiden Abd-Rabbou Mansour Hadi, yang didukung Arab Saudi.

Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, separuh dari mereka warga sipil, dan membuat lebih dari dua juta orang kehilangan tempat tinggal, kata lembaga kemanusiaan, demikian dilaporkan Xinhua.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Ilustrasi daun bidara. Shutterstock
Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit


Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org
Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.


Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Petugas BPBD DKI Jakarta mengevakuasi korban banjir di RT11 RW05 Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, menggunakan perahu karet, Minggu (7/2/2021). Banjir terjadi akibat luapan Kali Ciliwung. (ANTARA/HO-BPBD DKI).
Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.


Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Firmanzah, Rektor Paramadina. Facebook
Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.


Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

7 Februari 2021

Ilustrasi stroke. healthline.com
Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.


Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

6 Februari 2021

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.


Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

2 Februari 2021

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.


Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

2 Februari 2021

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.


5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

25 Januari 2021

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?


Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

24 Januari 2021

Gangguan asam lambung.
Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.