Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Minum Susu Rendah Lemak Bisa Memicu Parkinson

image-gnews
Pria dengan penyakit Parkinson. Ilustrasi (CBC.ca)
Pria dengan penyakit Parkinson. Ilustrasi (CBC.ca)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menyebutkan orang yang banyak mengkonsumsi susu skim cenderung bisa mengembangkan penyakit Parkinson di dalam dirinya. Hal itu terungkap dalam studi yang dilakukan para ahli Amerika Serikat di Universitas Harvard.

Mereeka menemukan hubungan yang signifikan antara pengkonsumsi rendah lemak seperti yogurt, susu dan keju, dengan perkembangan kondisi neurologis. Para peniliti menggunakan130 ribu responden. Hasilnya, lebih dari 39 persen yang minum susu skim atau semi skim, dapat mengembangkan Parkinson. Sedangkan pengembangan ini tidak terjadi apabila mengkonsumsi susu full-fat.

Baca:10 Tanda Awal Penyakit Parkinson

Mereka yang meminum susu rendah lemak tiga kali sehari, peluanganya mengembangkan parkinson adalah 34 persen

“Hasil peneltian membuktikan adanya peningkatan resiko Parkinson karena mengkonsumsi produk susu rendah lemak yang banyak,” ujar Katherine Hughes peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston. Ia menambahkan produk susu seperti susu rendah lemak dapat menjadi faktor yang memodifikasi penyakit Parkinson.

Saat ini sekitar 127 ribu orang di Inggris diyakini memiliki Parkinson yang menyebabkan tremor, pergerakan lambat dan kekakuan otot. Hal ini merupakan gejala neurologis progresif yang menghancurkan sel-sel otak yang mengendalikan gerakan. Saat ini tidak ada obat dan cara untuk menghentikan proses pengembangan penyakit ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli menduga semua produk susu memiliki potensi meningkatkan resiko Parkinson. Sebabnya, susu dapat menguranngi perlindungan kadar bahan kimia dalam tubuh.

Meski demikian, para ahli menekankan bahwa hanya sedikit orang yang benar-benar mengembangkan parkinson akibat meminum susu frendah lemak. Pasalnya, dari 77.864 orang yang mengkonsumsi kurang dari satu porsi susu rendah lemak per hari, ditemukan 483 orang atau sekitar 0.6 persen yang mengembangkan penyakit Parkinson. Resiko tersebut meningkat menjadi satu persen karena di antara mereka ada yang mengkonsumsi lebih dari tiga porsi sehari.

“Sangat penting untuk menunjukkan bahwa resiko pengembangan Parkinson masih sangat rendah. Sekitar satu dari 100 orang yang mengkonsumsi banyak susu. Jadi, tidak ada alasan untuk mengubah pola diet berdasarkan penelitian ini,” ujar Claire Bale selaku Kepala Peneltian Parkinson Inggris.

Ia menambahkan di penelitian sebelumnya menyatakan adanya pestisida dalam produk susu yang dapat mempengaruhi Parkinson. Claire mengatakan baru-baru ini ada penelitian yang menunjukkan bakteri yang hidup di usus juga memiliki peran dalam mengembangan Parkinson namun hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Dailymail.co.uk | AMMY HETHARIA.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

7 jam lalu

Ilustrasi wanita paruh baya bersantai. shutterstock.com
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

7 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

23 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

24 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

24 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

25 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.