TEMPO.CO, Jakarta - Denny Wirawan dan Bakti Budaya Djarum Foundation kembali mengangkat batik Kudus sebagai satu warisan wastra dari pesisir Jawa Tengah ke panggung fashion.
Melalui label Balijava, batik yang berciri khas kehalusan dan kerumitan isen-isen ini tampil menawan dalam busana siap pakai (prêt-à-porter) dan busana siap pakai madya (prêt-à-porter deluxe).
Pada Kamis malam, 28 September 2017, Denny menampilkan koleksi terbaru bertajuk "Wedari" di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.
Bagi Denny, Wedari merupakan refleksi kehidupan yang dia lalui dan perjalanan selama 20 tahun berkarya di industri fashion.
Baca juga:
Andry Desuardi: Sensasi Moge Itu Ada di Tikungan
Kopi, Obat atau Nutrisi? Kapan Harus Berhenti Minum?
Mau Jadi Ahli Kopi, Tahu Syarat Utamanya?
“Yang spesial pada Wedari adalah saya terlibat dari awal terhadap pemilihan dan pembuatan motif batik Kudus. Bersama dengan Agam Riadi dan pembatik Kudus, saya ingin mengangkat beragam motif dan isen-isen batik Kudus yang belum terpublikasi," ujar Denny.
Wedari adalah taman bunga di istana raja-raja kuno, tempat para putri raja bermain dan belajar. Segala keindahan bunga tumbuh di Wedari dan siap memanjakan mata para permaisuri dan raja.
Presentasi koleksi Wedari terbagi jadi empat bagian. Pertama, Sekar Murni yang berisi koleksi 15 baju siap pakai, yang merupakan remake dari desain adibusana dan pola karya Denny terdahulu, tapi ditampilkan dalam nuansa warna putih kekinian, glamour, dan bersiluet elegan dalam detail bordir khas Kudus sebagai benang merah.
Kedua, Taman Sari. Mekarnya bunga di Wedari pada pagi hari saat seluruh alam menyambut sang mentari menjadi inspirasi sequence Taman Sari. Bagian kedua ini menonjolkan batik berwarna cerah dengan motif bunga warna-warni, seperti motif bunga peonie, lili, dan teratai, yang mendominasi 25 set busana siap pakai deluxe.
Ketiga, Ganda Arum. Terinspirasi dari proses pembelajaran dan pencarian jati diri serta menjaga hubungan dengan Sang Maha Pencipta dan hidup selaras bersama alam dalam keseimbangan, bagian ke-3 ini menampilkan batik sogan bernuansa monochrome dalam balutan busana siap pakai.
Keempat adalah Ningrat. Elegan dan anggun diwujudkan lewat busana malam bermotif flora dan fauna, seperti burung merak dan kupu-kupu.
Peragaan busana batik Kudus ini berjalan beriringan dengan elemen budaya, tarian, tata panggung, serta video mapping karya generasi muda Indonesia dan keindahan musik karya Yovie Widianto.
ANTARA