TEMPO.CO, Jakarta - Tempat penyewaan boneka seks bernama Bordoll telah dibuka di Jerman. Harga sewanya dibanderol 80 euro atau sekitar Rp 1,2 juta per jam. Evelyn Schwarz selaku pengelola bisnis itu menyediakan 11 boneka silikon.
“Masing-masing boneka seks dengan berat 30 kilogram memiliki nama dan unik secara keindahannya,” seperti dikutip Independent.co.uk.
Lokasi penyewaannya berada di sebuah jalan di Dortmund. Evelyn mengimpor boneka seks itu dari Asia dengan harga hampir 2.000 euro atau lebih dari Rp 3 juta per boneka. Dalam situs Bordoll, dijelaskan bahwa boneka itu berkualitas sangat tinggi. Bordoll pun diklaim “selalu bersedia” dan “tidak rumit”.
Baca juga:
Jumlah Pria Lajang Meningkat Gara-gara Seks Murah, Apa Itu?
Bakal Ada Gudeg juga di Pernikahan Kahiyang Ayu
3 Faktor Penyebab Berkurangnya Kolagen pada Pria, Cek Solusinya
“Para (boneka) wanita itu adalah wanita impian yang nyata,” klaim situs itu.
Ke-11 boneka itu dikategorikan sebagai sesuatu yang nyata, kurus, dan penuh fantasi dengan spesifikasi lengkap, dari warna rambut hingga ukuran tubuh. Selain itu, pelanggan dapat membawa pakaian untuk dikenakan pada boneka tersebut.
Schwarz menjelaskan, boneka itu telah dipesan 12 kali dalam sehari oleh para lelaki dari beragam usia di penjuru negeri. Bahkan, ada satu boneka bernama Anna yang harus diganti lantaran dirusak oleh salah satu pelanggan.
Dia juga mengklaim 70 persen pelanggan datang untuk kedua kalinya. Pelanggan tersebut memiliki istri yang toleran dan bersedia menunggu sang suami menyalurkan hasratnya dengan boneka seks.
Meski boneka seks ini berbeda dengan robot seks, etika berhubungan intimnya dapat dikatakan cukup mirip. Sekadar informasi, robot seks dapat bergerak, berbicara, dan merespons dengan sentuhan.
Penulis Love and Sex with Robots, David Levy, menyatakan, robot seks memberikan sejumlah manfaat positif. Misalnya, membantu orang berstatus lajang yang kesepian dan tak bisa menjalin hubungan kerja.
“Saya tidak melihat sesuatu yang salah dari sudut pandang etis berhubungan seks dengan robot,” katanya kepada Time seperti dilansir Independent.co.uk.