TEMPO.CO, Jakarta - Mencicipi kuliner di pelbagai wilayah saat berliburan tak boleh terlewatkan. Rasanya tak dapat menahan diri mengunjungi tempat kuliner untuk sekadar mencoba masakan baru. Meski begitu, jangan lupa ada makanan dengan beragam kandungan zat yang masuk dalam tubuh.
Pakar kuliner dan chef William Wirjaatmadja Wongso mengingatkan agar masyarakat yang suka kulineran menahan diri. Sebab, konsumen tak mengetahui persis jenis bumbu dan kandungan zat dalam masakan yang dikonsumsinya.
“Harus ingat racun itu bisa dari makanan enak kalau kebanyakan dan tidak terkontrol,” ujar William usai konferensi pers ihwal ‘Zen’ Food Plating Competition 2017 di restoran Harum Manis, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Oktober 2017.
Baca juga:
Makanan Unik di Instagram, 'lapar sih lapar tapi gak gini juga'
Alexis Ditutup, Selebgram: Semoga Moral Masyarakat Lebih Baik
William berujar, banyak orang menganggap dirinya muda sehingga tak peduli pada jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsinya. Misalnya, menurut William, kebanyakan orang Indonesia makan nasi dari pagi, siang, hingga malam hari tanpa memperhatikan kadar gula yang dikonsumsinya. Belum lagi, lanjut William, masyarakat lupa akan kandungan lemak dalam masakan tertentu.
“Ditambah lagi begadang. Hal-hal seperti itu yang membuat tidak sehat,” kata William.
Karenanya, William menyarankan kepada masyarakat yang suka menjelajahi pelbagai tempat kuliner untuk tak menghabiskan makanan yang dipesan. Artinya, lebih baik hanya mencicip sedikit hidangan yang disajikan.
“Jangan semua dihabiskan,” ujarnya.