TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat musik Bens Leo mengatakan musik dangdut tak bisa lagi dianggap sebagai musik kelas pinggiran. Sebab, musik dangdut telah mengalami perkembangan dalam dua tahun terakhir ini.
Perkembangan itu, misalnya, gelaran pelbagai kontes menyanyi dangdut di televisi. Hal itu lantas mampu menarik perhatian banyak orang di luar dangdut untuk berpartisipasi. “Seperti keterlibatan Trie Utami dan Purwacaraka di Kontes Dangdut TPI beberapa tahun lalu,” kata Bens kepada Diko Oktara dari Koran Tempo, Selasa, 7 November 2017.
Menurut Bens, keterlibatan Trie dan Purwacaraka yang bukan berlatar belakang dangdut memberikan warna baru. Ditambah lagi keterlibatan desainer Ivan Gunawan, yang semakin membuat dangdut dilirik.
Baca: Kasus Dokter Letty, Ini Gejala Hubungan Suami-Istri Bermasalah
Bens melanjutkan, kini stigma negatif dangdut koplo yang sarat goyangan erotis mampu dihapuskan. Hal itu berkat kemunculan penyanyi-penyanyi koplo baru, seperti Zaskia Gotik, yang kerap tampil dengan busana bagus.
Penyanyi dangdut senior Ikke Nurjanah juga mengakui kehadiran penyanyi koplo yang telah memberikan warna baru di dunia dangdut. Misalnya saja Via Vallen dan Nella Kharisma yang membawakan lagu reggae atau hip-hop berirama koplo.
Baca: Hari Ayah, Simak Kedekatan Hot Daddy Ini dengan Buah Hati
Warna musik mereka, Ikke melanjutkan, berbeda dengan generasi penyanyi dangdut sebelumnya. Contohnya Lilin Herlina dan Wiwik Sagita yang kental unsur koplonya. “Jadi memberikan banyak pilihan untuk masyarakat. Mau yang kekinian, slow, klasik, yang menyentuh, bisa dimainkan,” kata Ikke kepada Tempo, Selasa, 31 Oktober 2017.