Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

70 Persen Penderita Kanker Payudara Datang Saat Stadium Lanjut

image-gnews
Sorang pasien diperiksa payudarahnya menggynakan alat ultrasound saat pemeriksaan kanker di Paoli-Calmette institute, 9 Oktober 2017. Mammogram dianjurkan untuk wanita muda yang memiliki gejala kanker payudara.  AFP PHOTO / ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Sorang pasien diperiksa payudarahnya menggynakan alat ultrasound saat pemeriksaan kanker di Paoli-Calmette institute, 9 Oktober 2017. Mammogram dianjurkan untuk wanita muda yang memiliki gejala kanker payudara. AFP PHOTO / ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deteksi dini adalah salah satu kunci untuk mencegah penyakit kanker menjadi penyakit yang berbahaya. Semakin dini ditemukan, penyakit ini lebih besar kemungkinannya untuk disembuhkan.

Sayangnya, kesadaran dan upaya untuk deteksi dini kanker masih kurang. Hal tersebut diungkapkan oleh pendiri Cancer Information and Support Center Aryanthi Baramuli. Organisasi ini berfokus pada pendampingan terhadap pasien dan keluarga penderita kanker.

"Seringkali mereka baru memeriksakan diri ketika sudah stadium lanjut," kata dia kepada Tempo pada Selasa, 12 Desember 2017. Padahal deteksi yang terlambat bisa membuat penyakit ini lambat juga untuk ditangani. Baca: Sandiaga Uno Pakai Lipbalm, Apakah Sakit Ini?

Dalam sebuah riset, 70 persen penderita kanker payudara baru mendapat penanganan saat sudah masuk stadium lanjut. Sedangkan sisanya bisa menjalani perawatan lebih dini di tahap awal.

Berkaitan dengan ini, Aryanthi mendorong agar pemerintah lebih gencar melakukan sosialisasi terhadap masyarakat. "Programnya sebenarnya sudah ada sejak 2008, namun masih lamban," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, sosialisasi untuk deteksi dini kanker harus lebih digencarkan dengan memanfaatkan berbagai media, mulai dari media sosial hingga media elektronik. Apalagi setiap tahun, penderita kanker di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. "Kita ini berkejaran dengan penyakit itu," ujarnya.

Selain sosialisasi yang lebih gencar, Aryanthi mendorong agar pemerintah lebih melengkapi fasilitas untuk pemeriksaan dini kanker. Misalnya fasilitas untuk pemeriksaan mammografi (deteksi kanker payudara). "Fasilitas ini belum merata," kata dia. Baca: Pernah Kontak Penderita Difteri? Lakukan 4 Hal ini

Dari pengalaman pasien yang didampinginya, mammografi lebih mudah ditemukan di fasilitas kesehatan di kota-kota besar. Sedangkan di kota pinggiran dan pedalaman kesulitan untuk mengaksesnya. "Padahal di daerah juga membutuhkan fasilitas tersebut," ujarnya.

Ia meminta setidaknya fasilitas tersebut ada di rumah sakit tipe C di setiap kecamatan, sehingga masyarakat lebih mudah untuk mengaksesnya. Menurut dia, penganggaran untuk pengadaan fasilitas tersebut akan lebih murah dibandingkan nantinya pemerintah harus menanggung biaya pengobatan setelah warganya menderita kanker stadium lanjut. Saat ini, pemerintah memang telah menanggung biaya pengobatan kanker melalui Jaminan Kesehatan Sosial (JKN).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

17 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.