TEMPO.CO, Jakarta - Meski kreatif, berpikiran terbuka, dan luwes, generasi milenial yang lahir dalam rentang 1980-1999 lebih sering dibahas sebagai generasi yang gemar bergonta-ganti pekerjaan, tidak loyal, cepat bosan, serta menginginkan kesuksesan secara instan.
Hal tersebut membuat pekerja generasi milenial dicap negatif. Demi menelusuri lebih dalam, ternyata para milenial tidak melakukan hal itu tanpa alasan.
Baca Juga:
Baca juga:
Si Dia Terpaut Jauh Usianya? Siap-siap 3 Hal Ini
Justin Bieber Hias Pohon Natal, Netizen: Momen Paling Seksi
Dari Catatan Bondan Winarno: Tentang Aorta Aneurysm dan Kesemutan
Untuk mengetahui penyebabnya, Qualtrics dan Accel, perusahaan survei peranti lunak yang berbasis di Utah, Amerika Serikat, melakukan survei terhadap 1.500 pekerja milenial.
Hasilnya yang dilansir dalam situs web bisnis dan karier CNCB mengungkapkan hampir 90 persen pekerja milenial bersedia menetap di satu pekerjaan sampai 10 tahun jika memperoleh kepastian akan dua hal, yakni kenaikan gaji tahunan yang layak dan jenjang karier yang luas.
Menjawab pertanyaan mengenai seberapa lama Anda akan bertahan di pekerjaan sekarang jika Anda menyukainya, sebanyak 68 persen generasi milenial mengatakan setidaknya tiga tahun.
Sedangkan mengenai apa yang membuat Anda meninggalkan pekerjaan yang disukai, sebanyak 16 persen generasi milenial menjawab karena ingin kembali bersekolah, 24 persen merasa butuh relokasi, dan 36 persen menginginkan kesempatan lebih baik. Mengejutkannya hanya 3 persen yang mengatakan tidak suka menghabiskan waktu lama di satu pekerjaan.