TEMPO.CO, Jakarta - Bagi para generasi milenial yang punya mimpi untuk memiliki rumah di zaman yang serba praktis ini janganlah merasa khawatir, Ongky Hojanto, Motivator Keuangan memberikan tip mudah untuk menyiasatinya. "Jadi, cara yang paling mudah untuk mengelola keuangan adalah dengan cara menyisihkan, jadi dari total penghasilan harus disisihkan 30 persen, yakni 10 persen pertama untuk investasi abadi, 10 persen kedua untuk beramal dan 10 persen terakhir adalah untuk kebutuhan tak terduga." kata Ongky baru-baru ini.
Ongky memberikan saran, khususnya bagi kaum milenial yang bercita-cita sejak lama untuk membeli rumah namun belum terealisasikan. "Semisal Anda berpenghasilan Rp5 juta per bulan, makan harus disisihkan Rp1,5 juta setiap bulannya. Jika ternyata itu masih belum cukup maka harus dilakukan multiple stream of income, cari tambahan pendapatan yang lain," katanya. Baca: 6 Tanda Anak Alami Pelecehan Seksual, Orang Tua Wajib Paham
Jika hal itu tidak berhasil, ayah 3 orang anak ini menyarankan untuk mengubah strategi. Strategi yang dimaksud di sini adalah dengan belajar dari orang atau teman yang sudah berhasil membeli rumah terlebih dahulu. "Contohnya ketika anda menemukan teman selevel (dengan pendapatan yang sama) sudah bisa memiliki rumah, ternyata di luar pekerjaaannya dia ada pendapatan tambahan seperti jadi sales di hari Sabtu dan Minggu, atau bisa belajar digital marketing, jualan online dan lain sebagainya," kata Ongky.
"Fokus terhadap 'wealthstyle' dan bukan kepada 'lifestyle', orang kaya itu bukan (pada) berapa besar penghasilan mereka, tapi berasa besar yang bisa mereka investasikan. Jadi misalnya anda adalah pasangan suami istri yang sama-sama bekerja, tetap harus hidup dengan 70 persen total penghasilan, dan 30 persen tetap harus diinvestasikan. Anda harus amal, dan ada dana cadangan," kata Ongky. Baca: Bedanya Netizen Indonesia dan Singapura Lihat Toko Daring
"Jadi hiduplah dengan 70 persen dari pendapatan, bagaimana caranya? Ya tergantung Anda, intinya harus hidup hemat," katanya. Hemat yang dimaksud oleh Ongky adalah mengeluarkan apa yang harus dikeluarkan secara bijaksana.