Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset : Senam Aerobik Bisa Pulihkan Ingatan Penderita Alzheimer

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap olahraga tentunya memiliki makna manfaat sendiri-sendiri. Olahraga seperti senam aerobik ternyata tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh saja. Senam aerobik juga dapat mempengaruhi kesehatan otak, atau dapat membantu memulihkan ingatan yang menurun.

Bahkan senam aerobik dapat membantu memperlambat penurunan fungsi otak yang terjadi pada penderita Alzheimer. Temuan ini berasal dari penelitian ahli kesehatan yang mengambil data dari 19 penelitian yang dilakukan pada 2002 hingga 2015 tentang efek olahraga terhadap kemampuan kognitif. Mereka meneliti 1.145 orang yang didiagnosis menderita Alzheimer. Sebanyak 90 persen merupakan uji coba terkontrol secara acak, sebagai jenis studi yang paling diandalkan. Baca: Unik dan Lezat, Kuliner India Bisa Sembuhkan Penyakit?

Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat di Journal of American Geriatrics Society, sebagian besar atau 71 persen peserta adalah perempuan dengan usia rata-rata 77 tahun.

Lebih dari separuh subyek penelitian berpartisipasi dalam program latihan aerobik, atau program aerobik ditambah intervensi pelatihan perlawanan. Sisa peserta studi lainnya hanya menerima perawatan biasa.

Latihan aerobik meliputi jalan cepat, joging, berenang, bersepeda dan aktivitas lainnya yang dapat meningkatkan detak jantung dan menguatkan jantung dan paru-paru.

Rata-rata, partisipan berolahraga 3,5 hari seminggu dengan intensitas sedang, dengan setiap sesi berlangsung 30 sampai 60 menit. Sementara itu program yang diuji dalam beberapa penelitian hanya singkat selama 8 minggu, sedangkan yang lain berlangsung lebih dari 6 bulan.

“Kami menemukan peningkatan fungsi kognitif, yang secara statistik signifikan, pada kelompok yang menerima intervensi latihan dibandingkan dengan kelompok kontrol non-olahraga,” kata peneliti Gregory Panza, dari University of Connecticut seperti dikutip dari Reuters. Baca: Uji Rasa Kuliner di Restoran Gastronomi : Ada Cabe Rasa Ayam

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengambil contoh dari sejumlah partisipan yang hasil tes kognitifnya serupa di awal penelitian. Orang yang rutin berolahraga mendapatkan nilai lebih tinggi ketika dilakukan tes kemampuan kognitif lagi, dibandingkan dengan 69 persen responden dalam kelompok kontrol non-latihan.

Peneliti paling sering menggunakan Mini-Mental State Exam (MMSE) untuk mengetahui fungsi kognitif, tapi juga memakai alat validasi lainnya. Parameter MMSE mengevaluasi hal-hal seperti pemecahan masalah dan kecepatan pemrosesan, kemampuan motorik, multi tasking dan ingatan tentang kejadian serta pengenalan objek serta kemampuan untuk merencanakan, yang semuanya berfungsi melihat tingkat ketajaman mental. Baca: Sensasi Seduhan Beras Merah, Mirip Teh Barley Korea

Efek positif dari olahraga bukanlah satu-satunya hal yang ditemukan peneliti. “Benar, kami menemukan bahwa fungsi otak membaik,” tutur asisten peneliti Linda Pescatello. “Tapi di kelompok yang tidak mendapat latihan, sebenarnya ada kemerosotan. Kemerosotan ini tidak diantisipasi dan benar-benar menunjukkan pentingnya temuan kami.”

Dia menambahkan hal tersebut merupakan penelitian pertama yang menunjukkan bahwa latihan aerobik mungkin lebih efektif daripada jenis olahraga lainnya bila tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan kognitif orang tua yang berisiko atau dengan penyakit alzheimer. Baca: Tips Make Up untuk Pria Jelang Wawancara Kerja

Direktur Laboratorium Fisiologi Terapan di Universitas Columbia, Teachers College, di New York City Carol Ewing Garber mengatakan, olahraga dapat mengubah kimia otak. Mengubah neurotransmiter yang terkait dengan depresi, kecemasan dan stres serta zat kimia otak. “Perubahan ini dapat berakibat pada membaiknya mood, ketahanan terhadap stres dan memperbaiki fungsi otak seperti kecepatan pemrosesan, perhatian, ingatan jangka pendek dan fleksibilitas kognitif antara lain.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

4 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

10 hari lalu

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS
4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.


Persiapan Atlet Senam Rifda Irfanaluthfi Menjelang Olimpiade Paris 2024

36 hari lalu

Pesenam putri Indonesia Rifda Irfanaluthfi beraksi di balok keseimbangan pada nomor tunggal putri semua alat (all round) Senam Artistik SEA Games 2021 Vietnam di Quan Ngua Sports Palace, Hanoi, Vietnam, Sabtu (14/5/2022). Rifda berhasil meraih emas dengan mengumpulkan 49.650 poin. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww.
Persiapan Atlet Senam Rifda Irfanaluthfi Menjelang Olimpiade Paris 2024

Atlet senam Indonesia Rifda Irfanaluthfi sedang bersiap menuju Olimpiade 2024 Paris. Kini persiapannya telah mencapai 80 persen


Atlet Senam Rifda Irfanaluthfi Akan Berlatih di Belanda sebelum Tampil di Olimpiade 2024

38 hari lalu

Pesenam putri Indonesia Rifda Irfanaluthfi. ANTARA/Zabur Karuru
Atlet Senam Rifda Irfanaluthfi Akan Berlatih di Belanda sebelum Tampil di Olimpiade 2024

PB PERSANI menyiapkan pemusatan latihan (TC) di Belanda untuk pesenam andalan Indonesia Rifda Irfanaluthfi sebelum tampil di ajang Olimpiade 2024.


Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Bagaimana Kabar Terkini Atlet senam Rifda Irfanaluthfi?

38 hari lalu

Atlet senam Rifda Irfanaluthfi saat berlaga. ANTARA/instagram/@rifda_irfanaluthfi
Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Bagaimana Kabar Terkini Atlet senam Rifda Irfanaluthfi?

Atlet senam Indonesia Rifda Irfanaluthfi mengungkapkan persiapannya menuju Olimpiade 2024.


Persatuan Senam Siapkan Ameera Rahmajanni Hariadi Jadi Pengikut Jejak Rifda Irfanaluthfi

59 hari lalu

Pesenam putri Indonesia Rifda Irfanaluthfi. ANTARA/Zabur Karuru/aww.
Persatuan Senam Siapkan Ameera Rahmajanni Hariadi Jadi Pengikut Jejak Rifda Irfanaluthfi

PB Persani menyiapkan Ameera Rahmajanni Hariadi menjadi pesenam putri andalan Indonesia.


Atlet Senam Rifda Irfanaluthfi Tampil di Olimpiade 2024 Paris, Ini Target PB Persani

23 Februari 2024

Potret atlet gymnastic Rifda Irfanaluthfi saat berlaga di World Artistic Gymnastics Championships 2023, Antwerp, Belgia. ANTARA/instagram/@rifda_irfanaluthfi
Atlet Senam Rifda Irfanaluthfi Tampil di Olimpiade 2024 Paris, Ini Target PB Persani

PB Persani memproyeksikan pesenam putri Indonesia, Rifda Irfanaluthfi, mampu tampil sempurna di Olimpiade 2024 Paris.


Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Bagaimana Peluang Pesenam Rifda Irfanaluthfi di Paris?

23 Februari 2024

Potret atlet gymnastic Rifda Irfanaluthfi saat berlaga di World Artistic Gymnastics Championships 2023, Antwerp, Belgia. ANTARA/instagram/@rifda_irfanaluthfi
Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Bagaimana Peluang Pesenam Rifda Irfanaluthfi di Paris?

PB Persani bicara soal target buat pesenam putri Indonesia Rifda Irfanaluthfi yang sudah lolos ke Olimpiade 2024 Paris.


5 Cara Meredakan Jari Tangan yang Sakit dan Susah Ditekuk

17 Februari 2024

Ilustrasi telapak tangan. Unsplash.com/Shali
5 Cara Meredakan Jari Tangan yang Sakit dan Susah Ditekuk

Trigger finger adalah kondisi saat jari tangan sakit dan susah ditekuk.


Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

13 Februari 2024

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

Menendang atau berteriak saat tertidur lelap bisa menjadi indikasi demensia.