TEMPO.CO, Jakarta - Suntik filler dan tarik benang alias threadlift belakangan ini sedang marak di lingkungan masyarakat. Berbagai macam klinik kecantikan pun bermunculan, khususnya di media sosial. Karena itu, masyarakat kesulitan membedakan antara tenaga yang kompeten dan tidak kompeten. Akhirnya, banyak terjadi kasus kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian tarik benang dan suntik filler yang tidak sesuai dengan prosedurnya oleh oknum yang tidak kompeten.
Menurut keterangan ahli bedah plastik Teuku Adiftrian alias Tompi, prevalensi kasus tersebut semakin meningkat belakangan ini. “Untuk saya sendiri, saya terima pasien sekitar 15–20 pasien per bulan. Belum lagi dokter yang lain,” ujarnya saat ditemui dalam acara “Jakarta Burn Congress 2018” yang diselenggarakan di hotel Shangri-la pada Sabtu, 10 Maret 2018. Baca: Diet Vegan Ampuh Atasi Diabetes, Ini Kata Pakar
Karena itu, Tompi beserta ahli bedah plastik lainnya yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) menyelenggarakan konferensi pers untuk mengedukasi masyarakat soal suntik filler dan tarik benang.
Kesalahan fatal yang terjadi di masyarakat adalah kurangnya pengetahuan tentang bedah plastik rekonstruksi dan estetik. Selama ini, masyarakat umumnya menganggap bedah plastik hanya sebatas ranah estetika saja. Padahal, bedah plastik juga melingkupi kecacatan lahir, kecelakaan, rekonstruksi keganasan, luka bakar, dan luka kronis.
Kurangnya edukasi tersebut menimbulkan kebingungan di masyarakat dalam hal memilih pelayanan bedah estetika. Ditambah lagi dengan kemunculan klinik yang menawarkan obat-obat serta teknologi terbaru di media sosial maupun media lainnya. Akibatnya, masyarakat tidak dapat membedakan tenaga yang kompeten dan tidak kompeten. Baca: Usai Suntik Vitamin Kendall Jenner Ambruk, Ini Penjelasan Dokter
Menurut Wakil Ketua PERAPI, Irena Sakura Rini, masyarakat harus awas terhadap layanan yang ditawarkan oknum tidak bertanggung jawab. Untuk dapat membedakannya, kenali dokter ahli yang bertugas dengan cara mengecek profil serta kredibilitasnya. Setelah itu, pastikan jenis obat yang akan digunakan pada tubuh Anda. Umumnya, suntik filler yang aman menggunakan cairan bernama hyaluronic acid. Jika Anda ragu, Anda dapat mengirimkan email ke PERAPI untuk menanyakan keamanan jenis obat yang ditawarkan.
Musisi dan dokter Tompi ditemui di belakang panggung Konser Gue 2 di area Driving Range Senayan, Jakarta Pusat, 4 Februari 2017. TEMPo/Dini Teja
Ketua PERAPI, Budiman, mengatakan bahwa PERAPI tidak melarang penggunaan suntik filler maupun tarik benang dalam dunia medis. Akan tetapi, terdapat kesalahpahaman soal penggunaannya karena kedua teknik tersebut tidak dapat digunakan untuk memancungkan hidung. Baca: Apa Pentingnya Hobi Masak selain untuk Hemat?
“Filler itu untuk mengisi bagian yang kosong (pada area tertentu),” ujarnya dalam kesempatan yang sama. Sementara itu, tarik benang hanya dilakukan untuk mengencangkan kulit wajah tanpa melibatkan otot. Alih-alih meninggikan, penggunaan suntik filler dan tarik benang justru akan memperbesar hidung.
Jika Anda ingin menggunakan teknologi filler maupun tarik benang pada wajah Anda, disarankan untuk mengunjungi ahli bedah plastik untuk penanganan yang kompeten, kredibel, serta tepat. Jangan sampai Anda salah memilih klinik bedah estetika karena dampaknya akan sulit untuk ditangani baik dengan ahli sekalipun.
MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA