Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akibat Sexting, Generasi Milenial Jarang Bercinta? Ini 5 Efeknya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi pasangan/bercinta. AP/John Minchillo
Ilustrasi pasangan/bercinta. AP/John Minchillo
Iklan

TEMPO.CO, California - Generasi milenial ternyata memiliki frekuensi bercinta lebih sedikit ketimbang generasi X. Fakta tersebut terungkap dari studi yang dilakukan tim ilmuwan dari San Diego State University dan terbit dalam jurnal Archieves of Sexual Behavior.

Studi tersebut berjudul "Sexual Inactivity During Young Adulthood Is More Common Among U.S. Millennials and iGen: Age, Period, and Cohort Effects on Having No Sexual Partners After Age 18".

Alasannya beragam. Mulai dari generasi tersebut lebih banyak melakukan traveling, atau lebih suka melakukan sexting (semacam "foreplay" dengan membangkitkan birahi dengan mengirimkan pesan-pesan cabul).

Baca juga: Bom Surabaya: Agnez Mo Ajak Milenial Hidup Positif, Tilik Caranya

Ada sekali alasan kenapa hubungan seks pada generasi milenial berkurang. Namun, yang jelas, kurangnya berhubungan seks akan berdampak pada tubuh. Berikut dampaknya:


1. Seperti Pemain Bola yang Jarang Latihan
Studi pada 2008 yang terbit dalam Americal Journal of Medicine mengungkap, laki-laki yang berumur pada rentang 50-70 tahun yang kurang aktif secara seksual memiliki risiko disfungsi ereksi. Hal itu karena kemampuan lengan, kaki, dan penis kurang mendapat latihan yang intens.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Riset tersebut menganalogikannya seperti pemain bola yang jarang latihan. Bila atlet jarang berlatih, kakinya akan kehilangan kemampuan menendang dan merasa canggung. Tapi jangan takut dulu. Dalam studi disarankan agar pria tetap melakukan ejakulasi agar dampak tersebut berkurang, cara ini bisa dilakukan meski tidak memiliki pasangan.


2. Tekanan Darah Naik
Sebuah riset yang dilakukan pada 2006 dan terbit dalam Journal Biological Psychology menyebut bahwa orang yang teratur bercinta akan memiliki tekanan darah yang stabil. Sebaliknya, mereka yang jarang melakukan hal tersebut berpotensi mengalami hipertensi. Menurut studi tersebut, bercinta akan membuat perasaan lebih senang dan membantu jantung memompa darah lebih lancar.

Baca juga:
Penghasilan Dokter Lebih Besar dari Penyanyi? Ini Kata Tompi
Bom Surabaya: Waspada Stres Pasca-Trauma, Cek Solusi Ahli



3. Stres
Pakar saraf dan seksolog, Debra Soh, mengatakan tubuh akan melepas endorfin yang bisa memperbaiki mood selama orgasme. Itu berarti, menurut dia, orang yang jarang melakukan hubungan seks akan memiliki suasana hati yang gelap dan lebih mudah stres. Endorfin merupakan senyawa kimia yang membuat seseorang merasa senang dan untuk kekebalan tubuh.


4. Kekebalan Tubuh Menurun
Carl Charnetski, pakar psikologi dari Wilkes University, dan rekannya Francis Brennan sempat melakukan studi untuk melihat hubungan bercinta dan kekebalan tubuh. Mereka memeriksa air liur dari para peserta penelitian yang melakukan hubungan seks selama sekali atau dua kali dalam sepekan.

Hasilnya, air liur tersebut mengandung senyawa imunoglobin--antibodi dari virus influenza--dengan tingkat yang tinggi. Sebaliknya, peserta yang jarang melakukan hubungan seks dalam sepekan berisiko mengalami kekebalan tubuh yang menurun.


5. Gairah Menurun
Riset dari tim ilmuwan Oregon State University mengungkap pasangan yang menjalani hubungan seks secara rutin memiliki semangat hidup tinggi dan lebih bahagia di tempat kerja. Sebaliknya, menurut tim, orang yang kurang bercinta lambat laun akan kehilangan minat bercinta dan menjadi malas.


ARCHIEVES OF SEXUAL BEHAVIOR | AMERICAN JOURNAL OF MEDICINE | JOURNAL BIOLOGICAL PSYCHOLOGY | BUSTLE.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Generasi Milenial Punya Peran Penting untuk Capai Indonesia Emas 2045

49 hari lalu

Ilustrasi Indonesia Emas 2045
Generasi Milenial Punya Peran Penting untuk Capai Indonesia Emas 2045

Generasi milenial berperan aktif dan strategis menjadi agen perubahan demi menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045


DPR dan Tempo Beri Tips agar Pemilih Muda Bijak Memilih

13 Februari 2024

DPR dan Tempo Beri Tips agar Pemilih Muda Bijak Memilih

Pendidikan atau literasi politik dicanangkan agar para pemilih muda bisa lebih bijak memilih.


5 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Diketahui

2 Januari 2024

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
5 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Diketahui

Generasi Z lahir di tengah kemajuan teknologi yang mempengaruhi sifat dan tumbuh kembang mereka.


Bamsoet Ajak Kaum Milenial Aktif di Kancah Politik Nasional

14 Desember 2023

Bamsoet Ajak Kaum Milenial Aktif di Kancah Politik Nasional

Bambang Soesatyo mendorong generasi milenial dan generasi Z untuk terlibat aktif dalam kancah politik nasional.


Deretan Janji Gibran ke Santri soal Dana Abadi Pesantren hingga Program Khusus bagi Milenial dan Gen Z

4 Desember 2023

Calon wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan pers kepada media usai mengunjungi pondok pesantren Asshidiqiyah Tangerang, Senin. ANTARA/Irfan
Deretan Janji Gibran ke Santri soal Dana Abadi Pesantren hingga Program Khusus bagi Milenial dan Gen Z

Gibran Rakabuming Raka menilai santri adalah bagian dari generasi emas. Oleh sebab itu, pesantren akan terus dikembangkan.


Anies Sebut KPR Kepanjangan dari Kapan Punya Rumah, Benarkah Proses Pengajuannya Rumit?

29 November 2023

Anies Sebut KPR Kepanjangan dari Kapan Punya Rumah, Benarkah Proses Pengajuannya Rumit?

Calon presiden Anies Baswedan mengatakan pengajuan KPR terbilang rumit. Konsultan properti Syarifah Syaukat menanggapi hal ini.


Partisipasi Gaya Hidup Prioritaskan Lingkungan Perlu Dilakukan oleh Lintas Generasi

26 November 2023

Peluncuran #IndonesiaAsri, Ruang Partisipasi Lintas Generasi Terapkan Gaya Hidup yang Prioritaskan Lingkungan by Chandra Asri/Chandra Asri
Partisipasi Gaya Hidup Prioritaskan Lingkungan Perlu Dilakukan oleh Lintas Generasi

#IndonesiaAsri dapat menjadi wadah aspirasi dan kebutuhan dari setiap generasi untuk memberikan dampak positif di bidang lingkungan.


Sri Mulyani ke Generasi Z dan Milenial: Setelah Pandemi, Digital Disruption, Bisa Nggak Bertahan?

24 November 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam mengisi acara pembukaan Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park, Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Sri Mulyani ke Generasi Z dan Milenial: Setelah Pandemi, Digital Disruption, Bisa Nggak Bertahan?

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan generasi milenial dan generasi Z memiliki kesamaan dengan perekonomian Indonesia. Apa maksudnya?


Jokowi Berharap Generasi Milenial dan Gen Z jadi Kekuatan Baru Bangsa

24 November 2023

Sambutan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam acara pembukaan Indonesia Millenial and Gen Z Summit (IMGS) 2023 lewat siaran video, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Jokowi Berharap Generasi Milenial dan Gen Z jadi Kekuatan Baru Bangsa

Jokowi menyatakan RI akan menikmati puncak bonus demografi dengan 68 persen penduduk didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z pada 2030.


5 Tips Mengatasi FOMO yang Melanda Gen Z dan Generasi Milenial

23 November 2023

Ilustrasi cemas. Shutterstock.com
5 Tips Mengatasi FOMO yang Melanda Gen Z dan Generasi Milenial

Istilah FOMO akrab di kalangan Gen Z dan generasi milenial. Takut tertinggal tren biusa menjadi gangguan mental. Bagaimana mengatasinya?