TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mencegah panas dalam saat berpuasa disarankan memenuhi kebutuhan cairan dan mineral alami dan memaksimalkan asupan cairannya saat berbuka puasa maupun sahur. Dokter spesialis penyakit dalam dari RS St. Carolus Laurentius Aswin Pramono mengungkapkan, selain air putih, kita bisa minum cairan yang memang dikhususkan untuk mencegah panas dalam. Laurentius mengatakan ada minuman yang sudah ditambahkan mineral khusus yang berkhasiat meredakan panas dalam. Baca: Apa Arti Topi Bagi Wanita Inggris? Ini Dia Sejarahnya
Namun, bagaimana jika malah meminum es dan memakan gorengan saat berbuka puasa seperti yang sudah menjadi kebiasaan bagi banyak masyarakat Indonesia? Menurut dia, meminum es dan memakan goreng-gorengan saat berbuka sebenarnya tidak terlalu berkontribusi pada panas dalam. "Boleh saja makan gorengan saat berbuka puasa, tetapi harus diimbangi dengan asupan cairan yang cukup dan mineral sebagai penyeimbang," kata Laurentius pada Kamis 24 Mei 2018. Baca: Pemerintah Siapkan Rp 35,7 Triliun untuk THR, Ini Tips agar Hemat
Ustazah kondang Mamah Dedeh memiliki tips yang sudah dia jalankan selama bertahun-tahun yang diyakini sudah menghindari dirinya dari dehidrasi dan panas dalam saat berpuasa. "Untuk mencegah dehidrasi, Rasul menyuruh untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Tujuannya adalah agar puasa kita tidak terlalu lama sehingga mengurangi risiko dehidrasi," katanya. Baca: 5 Tradisi Ini Bakal Membuat Hubungan Cinta Anda Lebih Awet
Namun, jangan biasakan masih makan sahur meski sudah mendekati waktu subuh. Makan sahur sudah harus dihentikan selambatnya tiga menit sebelum azan Subuh. Agar terhindar dari dehidrasi dia menyarankan berbuka dengan kurma yang sarat gizi kemudian dilanjutkan dengan minum yang cukup dan mengonsumsi larutan penyegar. "Itu yang membuat saya selalu merasa segar dan tidak mudah lelah," katanya.