Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Minuman Berenergi, Efeknya Lebih dari Cokelat dan Permen

Reporter

Editor

Susandijani

Minuman berenergi. foto : holamun2.com
Minuman berenergi. foto : holamun2.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan dan minuman yang mengandung banyak gula  meningkatkan perilaku berisiko pada anak usia 11 hingga 15 tahun. Penelitian yang digelar Bar Ilan University di Israel, itu pun menyebutkan, anak yang mengkonsumsi terlalu banyak gula  cenderung menjadi brutal, minum alkohol, dan merokok.

Baca juga: Buah Bit, Solusi Gula Bagi Penderita Diabetes? Cek Risetnya

Lebih jauh diungkapkan juga bahwa anak-anak hampir tiga setengah kali lebih cenderung menjadi pengganggu bila mereka makan banyak permen dan minuman berenergi, sebuah penelitian menemukan fakta tersebut.

Penelitian lain mengungkapkan bahwa kadar gula tinggi membuat anak lebih berpotensi dua kali lebih banyak terlibat perkelahian, dan 9 persen  lebih cenderung menjadi pemabuk. Demikian laporan dailymail, yang dikutip Rabu, 10 Oktober 2018.
Ilustrasi minuman bersoda. TEMPO/Rully Kesuma
Para ahli di belakang penelitian ini berkata bahwa minuman berenergi memperburuk perilaku anak lebih dari cokelat atau permen, karena di dalamnya mengandung kafein juga.

Penelitian yang dilakukan terhadap 137.284 anak usia 11, 13, atau 15 tahun dan hidup di 25 negara Eropa atau Kanada. Para peneliti membandingkan berapa banyak kadar gula yang dikonsumsi anak dengan berapa banyak mereka terlibat perkelahian, menganggu satu sama lain, mengisap rokok, minum alkohol, dan mabuk.

Mereka menemukan ada korelasi yang kuat di antara keduanya.

Demikian juga penelitian di Inggris, anak-anak yang mengkonsumsi banyak permen, cokelat, dan minuman berenergi itu 89 persen cenderung merokok dan 72 persen cenderung minum alkohol. Mereka juga 2,13 kali cenderung terlibat perkelahian dan memiliki peluang 69 persen lebih tinggi menjadi penganggu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian ini untuk pertama kali melihat efek gula terhadap kekerasan dan penyalahgunaan zat pada anak.
Ilustrasi anak terluka. guiainfantil.com
Kendati tidak disebutkan kadar gula yang menjadi acuan penelitian, National Health Service (NHS) memiliki pedoman yang jelas.

Anak-anak usia di atas 11 tahun tidak mengonsumsi lebih dari 30 gram gula tambahan per hari, namun terdapat makanan dengan kadar gula tinggi, seperti dalam minuman karbonasi (35 gram) dan cokelat bar (33 gram).

Sementara itu, untuk anak yang usianya lebih muda usia 4 hingga 6 tahun itu tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 19 gram gula per hari.

Para penulis penelitian menuliskan bahwa hubungan antara minuman manis dan keterlibatan kekerasan di dalamnya adalah berasal dari permen dan cokelat.

"Karena minuman bergula juga sering mengandung banyak zat adiktif, termasuk kafein, termasuk gula yang dikombinasikan dengan beberapa zat adiktif yang terkandung dalam minuman ringan juga menjadi prediktor yang kuat atau konsisten," pungkas mereka.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kepala BKKBN Sebut Anak Stunting Tak Bisa Jadi TNI dan Polisi, Ini Sebabnya

14 jam lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Kepala BKKBN Sebut Anak Stunting Tak Bisa Jadi TNI dan Polisi, Ini Sebabnya

Kepala BKKBN menyebut anak stunting memiliki tubuh yang pendek sehingga sulit menjadi TNI dan polisi karena ketentuan tinggi badan untuk mendaftar.


Gas Berlebih dan Sering Sendawa? Lakukan Hal Berikut

22 jam lalu

Ilustrasi bayi bersendawa. shutterstock.com
Gas Berlebih dan Sering Sendawa? Lakukan Hal Berikut

Sendawa yang terjadi secara terus-menerus atau berlebihan dapat mengganggu orang-orang di sekitar. Berikut beberapa tips mudah mengatasinya.


Lakukan Langkah Berikut jika Anak Anda Tengah Dikuntit Orang Tak Dikenal

2 hari lalu

Ilustrasi anak bermain di kolong meja. Foto: Freepik.com
Lakukan Langkah Berikut jika Anak Anda Tengah Dikuntit Orang Tak Dikenal

Jika yakin anak Anda sedang dikuntit dan memiliki bukti yang cukup, segera laporkan pada pihak berwajib.


Sparkling Water Bisa Jadi Pengganti Soda yang Mengandung Gula, Ini Khasiatnya

4 hari lalu

Ilustrasi sparkling water/ANTARA/ExplorerBob/Pixabay
Sparkling Water Bisa Jadi Pengganti Soda yang Mengandung Gula, Ini Khasiatnya

Sparkling water bisa jadi pengganti minuman soda. Tentunya minuman berkarbonasi yang sehat adalah yang tidak ditambahkan bahan pemanis.


16 Siswa di Kanada dibawa ke RS Usai Jatuh di Benteng Gibraltar

5 hari lalu

Fort Gibraltar di Winnipeg. Foto : Tripadvisor
16 Siswa di Kanada dibawa ke RS Usai Jatuh di Benteng Gibraltar

Para siswa jatuh dari bangunan setinggi sekitar empat hingga enam meter di dalam kompleks Benteng Gibraltar di Kanada


Parental Control Google Play untuk Orang Tua Memantau Konten yang Diakses Anak

6 hari lalu

Google Play. shutterstock.com
Parental Control Google Play untuk Orang Tua Memantau Konten yang Diakses Anak

Google Play menawarkan fitur parental control yang berguna membantu orang tua memantau perangkat anaknya


8 Cara Melatih Kedisiplinan Anak, Panduan Praktis untuk Orang Tua

7 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
8 Cara Melatih Kedisiplinan Anak, Panduan Praktis untuk Orang Tua

Pelajari pendekatan yang dapat membantu orang tua dalam membentuk kedisiplinan anak.


Variasi Biji-bijian dan Kacang-kacangan Berlainan Kandungan Nutrisinya

7 hari lalu

Ilustrasi gandum (Pixabay.com)
Variasi Biji-bijian dan Kacang-kacangan Berlainan Kandungan Nutrisinya

Biji-bijian dan kacang-kacangan telah menjadi bagian dari pola makan


3 Metode Khitan yang Perlu Orang Tua Ketahui sebelum Menyunatkan Anaknya

7 hari lalu

Petugas medis dari Rumah Sunat dr Mahdian bersiap mengkhitan di rumah pasien di Gaga, Ciledug, Tangerang Selatan, Banten, Jumat 8 Mei 2020. Selama masa pandemi COVID-19 penyedia layanan khitan tersebut melakukan praktik langsung ke rumah pasien dengan menggunakan standar alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
3 Metode Khitan yang Perlu Orang Tua Ketahui sebelum Menyunatkan Anaknya

Pilihan metode khitan tergantung pada keahlian tenaga medis.


Baju Anak dengan Karakter Ini Masih Diminati Masyarakat

7 hari lalu

Pembukaan The Children's Place/TCP
Baju Anak dengan Karakter Ini Masih Diminati Masyarakat

Baju anak masih diminati di Indonesia. Ini karakter favorit anak laki dan perempuan pada baju anak