3. Prioritaskan istirahat dan tidur
Teknik “higienis” tidur bertujuan meningkatkan kualitas tidur dan membantu mengobati insomnia (sulit tidur). Teknik ini menyesuaikan asupan kafein, membatasi waktu tidur (mengatur jadwal tidur dan membatasi waktu untuk tidur), dan memastikan Anda bangun di waktu yang sama di pagi hari.
Penting pula untuk tidak memaksakan tidur. Misalnya, Anda tidak dapat tidur dalam 20 menit sebaiknya memusatkan pikiran Anda pada aktivitas—sedikit cahaya dan stimulasi—sampai Anda lelah.
Kurangi juga paparan sinar biru dari laptop atau ponsel Anda sebelum tidur. Sebab, hal tersebut dapat meningkatkan sekresi melatonin, yang membuat Anda tidur nyenyak.
4. Bersentuhan dengan alam
Saat tubuh kita terpapar sinar matahari. ternyata membuat lebih bahagia karena sinar tersebut meningkatkan hormon serotonin untuk mencegah depresi. Selain itu, sinar matahari meningkatkan kadar vitamin D, yang berdampak kesehatan mental dan mengatur siklus tidur-bangun. Tentu saja, paparan sinar matahari disesuaikan waktunya agar terhindar dari kanker kulit.
Kemudian, batasi diri dari paparan racun lingkungan, kimia, dan polutan lain, termasuk polusi “udara” dan mengurangi secara berlebihan penggunaan ponsel, komputer, dan televisi.
Ilustrasi pria travelling/naik gunung. Shutterstock
Penelitian juga menunjukkan bahwa berada di padang gurun itu meningkatkan harga diri dan memperbaiki suasana hati. Di beberapa orang di Asia menghabiskan waktu di hutan sebagai resep kesehatan mental.
Selain menikmati pemandangan dari tanaman bunga, penelitian menyarankan agar kita memiliki hewan peliharaan karena bermanfaat meningkatkan perasaan sejahtera dengan bantuan terapi hewan, seperti kuda, kucing, anjing, bahkan lumba-lumba.
5. Mintalah bantuan
Anda sudah berusaha melakukan keempat tips di atas, tapi belum bisa menjalankannya. Malah, justru Anda bertambah stres dan depresi. Berkonsultasilah kepada ahlinya.
Baca juga: Olahraga 1 Jam Saja Bisa Usir Depresi? Cek Penelitiannya