Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Kondisi Ini Sering Dialami Penderita Depresi, Cari Bantuan!

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Iklan

4. Hari Buruk Juga Tak Terhindarkan
Untuk hari yang buruk, seseorang juga akan melalui hal yang sama dari mulai bangun pagi dan pergi mandi. Namun seseorang akan lebih merias diri lebih keras untuk bisa mengelabui orang dari hal buruk yang dialami. Ketika selesai beraktivitas pada hari yang buruk seseorang akan memanjakan diri dengan bermain media sosial atau pergi makan di restoran.

5. Menyerap Energi Berlebih
Hari yang buruk menyerap energi yang sangat tinggi. Umumnya di tengah hari buruk pekerjaan yang diselesaikan juga tak optimal. Seseorang membutuhkan lebih banyak ruang bebas untuk mengontrol kembali pikirannya. Seorang penyintas depresi mudah frustasi dengan rekan kerjanya. Sekalipun tidak ada jalan keluar dari masalah itu saat menghadapi hari buruk seseorang akan lebih kritis terhadap dirinya sendiri. Oleh sebab itu, pada situasi buruk, seseorang yang mengalami depresi di tengah hari buruk akan lebih memprioritaskan tugasnya dan menekan dirinya sendiri.
 AP/Kiichiro Sato

6 Berjuang untuk Fokus
Kadangkala ada beberapa hal yang tidak bisa diselesaikan. Ada yang membutuhkan waktu seharian untuk mengerjakan beberapa hal kecil. Pekerjaan sebagai PR misalnya bisa mengantarkan seseorang terserang depresi karena perusahaan yang menuntut kompetisi menjadi terdepan. Seorang penulis misalnya, sembari menulis memiliki kesedihan yang berteriak keras dalam dirinya. Namun terkadang kondisi ini malah menunjang penulisan yang diinginkan pembaca karena emosi yang mendalam meski cukup menyeramkan.

7. Sangat Melelahkan
Hidup dengan depresi menghabiskan hari-hari yang seharusnya dijalani dengan tersenyum dan tertawa. Hidup dengan depresi dan pikiran bahwa diri Anda tidak berguna sebenarnya membuang-buang waktu. Maka, lakukanlah semua kekuatan untuk membuktikan pikiran itu salah. Jadilah yang terbaik sebagai anak, sebagai karyawan, dan lainnya. Dalam kondisi itu kerjakanlah sesuatu yang membuat seseorang lain merasa lebih baik juga.

8. Meminta Bantuan
Seorang travel agent bernama Kate mengatakan meminta bantuan orang bukan pertanda Anda lemah. Ketika dia mengalami depresi, banyak menghabiskan waktu minum-minuman keras dan menghabiskan waktu 6 minggu untuk rehab. Mintalah bantuan saat mengalami gangguan kesehatan mental. Pengobatan medis juga bisa membantu mengelola tingkat  stres supaya bisa lebih baik.

Baca juga: Cek 5 Solusi Ini, Agar Depresi Tak Mengganggu Kesehatan Jiwa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Kunci Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja Menurut Kemenkes

2 jam lalu

Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
4 Kunci Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja Menurut Kemenkes

Kemenkes menyebut empat hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di tempat kerja sesuai tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024.


Studi: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Rasa Sakit Fisik hingga Depresi di Usia Lanjut

3 jam lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Studi: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Rasa Sakit Fisik hingga Depresi di Usia Lanjut

Sebuah studi menunjukkan bahwa trauma masa kecil dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental seperti depresi, di usia lanjut.


Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi wanita memasak di rumah. Freepik.com/Senivpetro
Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Aktivitas memasak bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti meredakan stres dan kecemasan


Pemicu Gangguan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

1 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Pemicu Gangguan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Menjaga kesehatan mental penting untuk dilakukan. Terutama di lingkungan kerja


7 Karakteristik Gen Z yang Jarang Diketahui, Disebut sebagai Generasi Paling Kesepian

2 hari lalu

Generasi Z. Foto: Canva
7 Karakteristik Gen Z yang Jarang Diketahui, Disebut sebagai Generasi Paling Kesepian

Mengenal karakteristik generasi Z yang disebut andal di sektor teknologi, tetapi juga dianggap rapuh secara mental.


Tips Menjaga Pentingnya Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja

2 hari lalu

Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
Tips Menjaga Pentingnya Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja

Kesehatan mental begitu penting untuk dijaga, terutama dalam lingkungan kerja.


Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

Masalah kesehatan mental ini dapat ditangani dengan menjaga pola hidup hingga mengenai dengan baik gejala-gejala pemicunya.


Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

5 hari lalu

Ilustrasi ibu membaca bersama anak. Pixabay.com
Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

Kemandirian merupakan kemampuan yang dapat dilatih sejak dini. KemenPPPA mengajak orang tua menumbuhkan kemandirian anak lewat membacakan buku cerita.


Bagaimana Depresi Bisa Menular?

5 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Bagaimana Depresi Bisa Menular?

Sebuah penelitian menunjukan adanya pengaruh kontak fisik terhadap penularan depresi serta kontribusinya pada kesehatan mental seseorang


Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

5 hari lalu

Ilustrasi puskesmas. dok.TEMPO
Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

Kementerian Kesehatan menggencarkan pelatihan skrining kesehatan jiwa kepada tenaga kesehatan, sebab baru ada 38 persen puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa.