TEMPO.CO, Jakarta - Chindera Kasih, 23 tahun, sejak 2014 khusyuk mengikuti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang diselenggarakan saban 12 Desember. Tak terkecuali tahun ini. Selama beberapa bulan terakhir, ia rutin menganggarkan uang belanja setiap bulan khusus untuk belanja di akhir tahun, salah satunya Harbolnas ini. "Kebetulan juga akhir tahun ini enggak bisa jalan-jalan, jadi buat belanja saja," kata dia.
Baca: Harbolnas 12.12, Pahami Teknik Flash Sale untuk Belanja Hemat
Jadi, Chinde, sapaan akrabnya sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Ia meriset semua harga barang yang ia incar, termasuk membandingkan e-commerce satu dengan e-commerce lain. "Lagi incar gadget yang utama, jam tangan, dan sama jajanan yang enggak ada di Indonesia, pasti banyak di Harbolnas," ujar dia.
Menurut Chinde, strategi utama untuk "menang" dalam pertempuran sengit Harbolnas, selain kecepatan, adalah kecerdikan. "Harbolnas itu rebutan parah. Untuk diskon yang gede banget itu bahkan sampai ada waktunya. Bayangkan kalau pesaing yang mengincar barang yang sama juga banyak!" Jika terlalu lama menimbang-nimbang, kata dia, bisa-bisa kehabisan. "Keuntungan lainnya kalau sudah tahu harga barangnya, kita enggak akan tertipu sama e-commerce yang naikin harga terus didiskon," tutur Chinde.
Chinde, yang memiliki pengalaman bekerja di salah satu e-commerce, mengatakan Harbolnas adalah momen perusahaan e-commerce untuk promo jorjoran. "Mereka bersedia keluar duit untuk ‘modalin’ merchant mereka." Jadi, jika konsumen bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan cerdik, mereka bisa membawa pulang barang impian yang berkualitas baik dengan harga di bawah rata-rata harga pasar.
Baca: Harbolnas, YLKI Ingatkan 3 Panduan Aman Belanja Online
Sebaliknya, jika tidak jeli, bisa-bisa pelanggan bernasib sama seperti dia pada 2014 saat pertama kali mengikuti Harbolnas. "Saat itu saya gagal parah karena ngasal belanja, tidak tahu apa-apa, dan tidak pakai strategi apa-apa. Akhirnya menyesal," ujar dia. Namun penyesalannya tidak lama. Sebab, pada tahun berikutnya dia sudah memiliki taktik "bertempur" sehingga ketagihan terus mengikuti Harbolnas, hingga tahun ini.
SURTI RISANTI | DIAS PRASONGKO | HENDARTYO HANGGI | DINI PRAMITA | KORAN TEMPO