Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada, Terlalu Sering Menggunakan Gawai Memicu Kerusakan Saraf

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi orang menggunakan smartphone (Pixabay.com)
Ilustrasi orang menggunakan smartphone (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gawai menjadi kebutuhan utama para milenial di era digital. Bukan hanya untuk berkomunikasi, gawai juga menjadi andalan untuk kebutuhan sehari-hari seperti transportasi dan makanan. Dalam satu hari, rata-rata orang menggunakan Internet melalui smartphone sekitar 4-10 jam. Penggunaannya akan semakin masif ketika Internet of things atau IoT mulai diadopsi banyak orang.  

BacaAnak Suka Main Gawai dan Malas Olahraga Terancam Ini Sebelum Tua

Tingginya intensitas penggunaan smartphone ini berpotensi mendatangkan risiko kerusakan saraf tepi atau neuropati. Sebab, penggunaan smartphone memaksa tubuh sedikit membungkuk dan tangan dalam posisi yang sama untuk waktu lama.

“Ini memiliki konsekuensi, sebagian besar pasien saya mengeluh nyeri dan terjadi kekakuan di lehernya,” kata dokter spesialis saraf Manfaluthy Hakim di acara  "Love Your Nerve with Neurobion" di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2019.

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia atau Perdossi Pusat dan konsultan neurologis itu mengatakan, keluhan-keluhan tersebut merupakan gejala kerusakan saraf tepi.

Saraf tepi menghubungkan pusat saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang, dengan seluruh organ tubuh. Saraf ini berfungsi mengantarkan perintah dari otak kepada otot-otot agar melakukan tindakan yang kita inginkan. Saraf ini juga menerima impuls dan sensasi sensorik yang diinterpretasikan oleh otak, seperti rasa sakit dan panas. Kerusakan saraf biasanya dipicu penyakit seperti diabetes dan aktivitas yang berulang dalam waktu lama. 

“Kalau terjadi neuropati, bisa terjadi gangguan rasa atau sensorik atau gangguan gerakan atau motorik. Bisa juga terjadi campuran keduanya,” kata dia. Dan sekecil apa pun kerusakan itu, akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

Apa saja gejalanya? Pertama adalah hilangnya sensasi, ada rasa kesemutan, kadang-kadang muncul kram. Kerusakan-kerusakan ini terus berlanjut hingga menimbulkan gejala yang lebih parah seperti kekakuan dan kebas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika menggunakan smartphone, ancaman kerusakan saraf terjadi dari jari tangan hingga leher. Pada telapak tangan yang terbebani smartphone meskipun tidak terlalu berat, awalnya muncul kesemuatan yang hilang timbul, lalu menetap, hingga terjadi rasa kebas.

“Saraf di lengan akan tegang hingga akhirnya cedera, juga di pergelangan tangan karena posisinya selalu sama saat memegang smartphone,” ujar dia.

Risiko yang sama juga dialami para pekerja yang menggunakan laptop. Laptop memaksa orang menunduk karena monitornya tidak sejajar dengan mata. “Padahal aturannya posisi monitor sejajar dengan mata agar tidak menunduk,” kata Manfaluthy.

Bagaimana mencegah kerusakan saraf dari penggunaan gawai? Manfaluthy menyarankan deteksi dini. Jika muncul gejala awal seperti kesemutan yang tidak kunjung hilang, rasa kebas, segera menemui dokter saraf.

Pencegahan kerusakan bisa dilakukan dengan berolahraga atau stretching dan mengonsumsi vitamin B yang dapat membantu regenerasi saraf. Penggunaan gawai sebaiknya dilakukan tidak terus menerus, ada baiknya istirahat setiap 30 menit untuk stretching.

Faktanya, penelitian yang dilakukan Manfaluthy bersama dengan Neurobion, 1 dari 2 orang di atas 30 tahun mengalami gejala neuropati. Selain itu, 1 dari 4 orang berusia di bawah 30 tahun merasa kebas atau kesemutan. Dan penyebabnya bukan penyakit seperti diabetes, melainkan karena aktivitas sehari-hari yang terkait dengan pekerjaan atau sosial. 

BacaBahaya Mengasuh Anak Sambil Bermain Gawai, Ini Kata Pakar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

2 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

7 hari lalu

Ilustrasi Logo Xiaomi. Kredit: ANTARA/REUTERS/Stringer/am.
Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

Informasi fitur Xiaomi 15 bocor sedikit demi sedikit ke publik. Yang terbaru soal layar yang tersedia dalam dua versi.


8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

17 hari lalu

35-kosmo-kesemutan
8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

23 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

33 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

41 hari lalu

Headache, Migrain
Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

41 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

45 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Lifeforstock
Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.


Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

47 hari lalu

Samsung Galaxy A35 5G. Gsm.arena.com
Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.


Penyebab Kesemutan di Jari Tangan, Saraf Terjepit sampai Diabetes

48 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang pergelangan tangan. Freepik.com
Penyebab Kesemutan di Jari Tangan, Saraf Terjepit sampai Diabetes

Banyak penyebab kesemutan di jari tangan. Dalam beberapa kasus, penyebabnya bisa jadi insiden tersendiri. Apa penyebab lain?