TEMPO.CO, Jakarta - Membaca komik tidak hanya akan menghibur dan menyenangkan suasa hati Anda. Tapi, membaca buku komik juga punya sejumlah manfaat lainnya.
Baca: Perkembangan Komik Kini Bisa Jadi Awal Industri Kreatif
Menurut Shrink Tank, salah satu manfaat membaca buku komik adalah dapat menghilangkan stres. Komik menawarkan dunia fantasi yang dapat membuat pembacanya lepas dari stres dan imajinasinya berkembang. Dengan terjun ke dalam dunia buku komik, pikiran pembaca bebas menjelajahi dunia dan dimensi yang berbeda.
Dengan begitu, membaca komik dapat dikategorikan sebagai bentuk perawatan diri yang disebut dengan vernakular psikologis, yakni kegiatan yang dilakukan seseorang secara sukarela, yang dapat membantu menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosionalnya. Perawatan diri, seperti membaca buku komik, dapat membuat seseorang merasa sehat, rileks, dan siap untuk mengerjakan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Ilustrasi - KOMAT KAMIT, Komik matematik dari Universitas Jendral Soedirman. dok/undoes.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Komik juga dapat merangsang intelektual pembaca. Cerita yang diangkat dalam komik sering mengangkat banyak masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan. Contohnya Green Lantern atau Green Arrow seri tahun 1970-an yang mengangkat masalah kecanduan narkoba, Captain America diciptakan oleh Joe Simon dan Jack Kirby sebagai reaksi langsung terhadap tindakan yang dilakukan oleh Nazi di Jerman, dan lain-lain.
Penelitian yang telah dilakukan oleh profesor keaksaraan di California State University, Anne E. Cunningham dan Keith E. Stanovich, menemukan sejumlah manfaat komik lainnya, seperti kaitan antara membaca komik dengan peningkatan kemampuan bahasa dan pengetahuan kosakata.
Untuk tujuan ini, Cunningham dan Stanovich menganalisa bahasa yang digunakan dalam berbagai media, seperti televisi, buku anak-anak, buku orang dewasa dan buku komik. Mereka juga menganalisa bahasa lisan yang digunakan oleh lulusan perguruan tinggi.
Dalam penelitiannya, pasangan peneliti ini menemukan fakta bahwa bahasa yang digunakan pada komik jauh lebih maju daripada komunikasi lisan lulusan perguruan tinggi dan menggunakan hampir dua kali lebih banyak kata-kata langka atau sulit. Bahkan, yang lebih luar biasa lagi, buku komik sering menggunakan bahasa yang lebih menantang daripada sastra anak-anak.
Baca: Perangko Seri 3 Superhero Komik: Sri Asih, Si Buta, Gundala
Cunningham dan Stanovich menutup dengan menyatakan, "Kita harus menyediakan semua anak pengalaman membaca sebanyak mungkin. Mereka yang membaca banyak hal, kecerdasan verbalnya akan meningkat. Artinya, membaca akan membuat mereka lebih pintar."
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | SHRINKTANK | GEEKANDSUNDRY