TEMPO.CO, Jakarta - Puasa Ramadan bukanlah penghalang bagi seseorang untuk berolahraga. Begitu pula bagi para pasien diabetes. Sebab, olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga gula darah para pasien agar tetap terkendali.
Baca: Awas Hipoglikemia, Ini Tanda Bahaya Pasien Diabetes saat Berpuasa
Meski demikian, tidak semua olahraga atau aktivitas fisik dapat dilakukan oleh pasien diabetes. Khususnya ketika puasa Ramadan ini, dimana siklus dan pola makan serta aktivitas tubuh berubah total.
Dokter spesialis penyakit dalam, Sidartawan Soegondo, mengatakan jenis aktivitas fisik yang yang baik untuk pasien diabetes saat berpuasa adalah yang tidak terlalu berat, misalnya jalan kaki. Aktivitas ini punya manfaat baik untuk pasien diabetes, antara lain meningkatkan denyut jantung sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.
“Yang santai saja. Karena kalau angkat beban atau aktivitas fisik yang berat lainnya, dapat membuat tubuh mudah lelah. Jalan kaki sudah memberikan manfaat kan,” katanya di Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019.
Berenang menjadi opsi lainnya. Menurutnya, ini sangat baik bagi pasien diabetes karena tidak memberikan tekanan pada sendi. Berenang juga dapat menekan tingkat stres dan membakar kalori secara instan. “Yang berirama memang sangat baik bagi pasien diabetes. Selain mudah, murah, dan manfaatnya banyak,” katanya.
Untuk waktunya, Sidartawan menyarankan melakukannya pada pagi setelah sahur dan sore yang mendekati jam berbuka puasa. Mengapa demikian? Karena di pagi hari, selain udaranya baik bagi kesehatan, tubuh pun telah terisi energi. Sedangkan di sore hari, apabila pasien diabetes merasa haus dan lapar di tengah latihan, jaraknya sangat dekat untuk berbuka.
Baca: Awas Lonjakan Gula Darah saat Buka Bersama, Perhatikan Rumus 3-J
“Kalau pasien merasa mampu melakukan aktivitas fisik pada siang hari dengan panasnya terik matahari, ya silakan. Tapi menurut saya, akan efektif bila dilakukan pagi dan sore hari,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA