Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berhenti Merokok Malah Batuk dan Stres, Apa Penyebabnya?

image-gnews
Ilustrasi puntung rokok di kloset. Shutterstock.com
Ilustrasi puntung rokok di kloset. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi para pecandu rokok, berhenti mengonsumsinya tentu bukanlah hal yang mudah. Beberapa efek samping bisa dirasakan saat berhenti merokok, istilahnya putus nikotin. Salah satu diantaranya adalah stres dan batuk. Mengapa justru kedengarannya hal buruk terjadi saat ingin kembali ke pola hidup sehat?

Baca juga: 

Buka Puasa Langsung Merokok Saat Perut Kosong, Awas Dampaknya

Menurut dokter spesialis paru dan Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, hal tersebut sebenarnya sangat umum dirasakan. Justru, mereka yang mengalami hal tersebut harus merasa bahagia karena sistem pada tubuh tetap bergerak normal.

“Ini adalah efek putus nikotin yang paling sering dirasakan. Hal itu terjadi karena tubuh sedang berusaha untuk memperbaiki sistemnya. Orang harusnya senang kalau stres atau batuk-batuk karena kalau tidak demikian, artinya sistem sudah bobrok sekali,” katanya dalam acara yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan untuk menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia, di Jakarta pada Selasa, 28 Mei 2019.

Mengenai stres, Agus mengatakan bahwa saat melepas penggunaan rokok, nikotin yang biasanya dapat merangsang neurotransmitter yang berfungsi mengurangi stres tidak lagi bekerja. “Jadinya justru kembali normal tanpa rangsangan-rangsangan. Ini artinya ada perbaikan ke arah yang lebih positif,” katanya.

Begitu pula dengan batuk, Agus memaparkan bahwa saat berhenti merokok, silia atau bulu halus pada paru-paru akan kembali normal. Sehingga, ia dapat bekerja dan mengusir zat-zat yang dianggap dapat merusak tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Rokok itu menyebabkan silia menjadi kaku. Kalau berhenti merokok, silianya bekerja normal lagi. Jadi efek batuk itu artinya tubuh mendapat sinyal ada sesuatu yang merusak sehingga sisa-sisa nikotin pada paru-paru pun ingin segera dikeluarkan lewat batuk,” katanya.

Sayangnya, banyak orang yang menyerah saat menghadapi kedua efek putus nikotin ini. Agus pun memberikan dorongan, semangat serta tawaran berupa opsi lain bantuan medis untuk melepas ketergantungan akan rokok.

Baca juga: Selain Berhenti Merokok, Gaya Hidup Ini Bisa Turunkan Risiko TBC

“Memang sulit mengubah kebiasaan buruk untuk menjadi baik. Harus ada proses sakitnya dan kebanyakan tidak tahan kemudian balik merokok untuk meredakan. Tapi ini berguna untuk jangka panjang seperti melawan kanker paru dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

21 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

4 hari lalu

Tasya Kamila dan Randi Bachtiar bersama dua anaknya merayakan Lebaran 2023 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Foto: Instagram/@tasyakamila
Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.


Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

4 hari lalu

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

6 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

6 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

8 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.